Review ROG Ally: Handheld Gaming Idaman Para Bapack

ENSIPEDIA GAMES, Jakarta – Halo Ensipedian, kali ini kita akhirnya diberi kesempatan untuk mereview salah satu handheld gaming yang sempat viral di tahun lalu karena dikira produk ini hanya bagian dari april mop saja. Yap, apalagi kalau bukan ASUS ROG Ally.

Sedikit disclaimer, saya mereview ASUS ROG Ally dari pandangan saya pribadi sebagai seorang profesional dengan jadwal yang padat. Jadi, mencari waktu untuk bermain game di PC kesayangan terasa sulit. Namun dengan adanya ROG Ally, saya bisa mencuri-curi waktu untuk bermain game baik ketika waktu istirahat di Kantor, saat memperbaiki kendaraan di bengkel dan waktu luang lainnya.

Harus diakui, ROG Ally berhasil mencuri perhatian penulis karena portabilitasnya yang luar biasa. Dengan desain handheld yang ergonomis, kini rasanya saya seperti membawa PC gaming kemana saja. Menurut saya, ROG Ally mampu memberikan keseimbangan antara pekerjaan, hobby dan keluarga. 

Desain 

Desain ROG Ally (Foto: Fajar Arifin)

Tidak bisa dipungkiri jika desain merupakan hal yang pertama kali dilihat oleh para konsumen. Menurut penulis, desain dari ROG Ally ini bagus, sederhana namun tetap gaming khas ROG. Dibalut dengan warna putih dan lampu LED pada kedua analog, membuat produk ini tampil beda dengan sang pesaingnya yaitu Steam Deck. 

Selain tombol dengan layout ala Xbox, terdapat juga tombol tambahan lainnya yaitu tombol shortcut ke Armoury Crate dan juga Command Center yang akan kita bahas di segmen selanjutnya. Selain itu, ada juga dua tombol tambahan M1 dan M2 yang terdapat di bagian belakang ROG Ally. Kedua tombol tersebut tentu saja bisa di kostumisasi di aplikasi Armoury Crate.

Penulis pribadi sangat suka dengan tombol analognya dimana terlihat solid dan juga presisi. Namun sayangnya, tombol XABY masih terasa keras. Saya cukup puas dengan desain tombol LT dan RT karena bisa menunjang hobby saya saat bermain game Racing. Dengan desain berjenis spring, kamu bisa mengatur seberapa besar throttle atau breaking dari kendaraan yang kamu gunakan.

Tombol XABY di ROG Ally (Foto: Fajar Arifin)

Dibagian depan kita juga melihat ada dua buah Speaker di kanan dan kiri. Kualitas dari speaker ini cukup baik dan bisa mengakomodasi saat bermain game. Kualitas speaker tersebut tak terlepas dari teknologi Smart Amplifier dari ASUS. Tak hanya speaker, kamu juga akan menemukan dua buah mic yang siap membantu kamu saat berkomunikasi teman ketika bermain game secara online.

ASUS ROG Ally memiliki panjang 28 CM, lebar 11.1 cm dan tebal berkisar 2.12 sampai dengan 3.24 cm. Sedangkan untuk bobotnya hanya 612 gram yang ternyata tergolong lebih ringan dibandingkan dengan Handheld PC Gaming lainnya yang ada di pasaran saat ini. ROG Ally juga memiliki desain yang ergonomis sehingga nyaman saat digunakan bermain game meski dalam waktu yang lama.

Konektivitas ROG Ally (Foto: Fajar Arifin)

Untuk segi konektivitas, terdapat pada bagian atas dari Handheld ini. Mulai dari port XG Mobile yang bisa menambahkan GPU external, port USB C 3.2 Gen 1 (DisplayPort/PD), slot microSD, port audio jack 3.5mm, tombol power, dan tombol pengaturan volume. Keberadaan port konektivitas ini dibilang sangat minim karena hanya terdapat satu port USB-C saja. Tidak ada port lainnya yang bisa terhubung ke aksesoris lain seperti mouse dan keyboard.

Untuk menjaga peforma agar tetap stabil, ROG Ally menggunakan sistem pendingin yang dinamakan ROG Zero Gravity Thermal System dimana Handheld ini menggunakan dua kipas yang mampu memberikan kinerja optimal pada posisi dan orientasi apapun.

Layar

Layar ROG Ally (Foto: Fajar Arifin)

ROG Ally dilengkapi dengan layar sentuh IPS berukuran 7 inch dengan resolusi full HD. Tak sampai disitu, layar ini juga sudah memiliki refresh rate 120Hz yang mendukung AMD FreeSync Premium dengan tingkat kecerahan hingga 500 nits dan 100% RGB. 

Layar pada ROG Ally juga sudah touchscreen, sehingga kamu bisa leluasa untuk menelusuri berbagai fitur dan aplikasi yang terdapat di Windows 11 meskipun menurut saya pribadi cukup sulit. 

Dalam berbagai pengujian baik skema bermain game, menonton film ataupun browsing, layar pada ROG Ally ini sudah sangat baik dan bisa diandalkan.

Peforma

ROG Ally sudah menggunakan prosesor AMD Ryzen Z1 Extreme dengan arsitektur Zen 4 8 core 16 thread yang memang dirancang khusus untuk PC handheld tersebut. Selain itu, dilengkapi juga dengan GPU arsitektur RDNA 3 dengan RAM 16GB LPDDR5 dual channel serta storage NVME M.2 Gen 4 512 GB.

Peforma dari konsol ini bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Sebab, ASUS memiliki fitur command center yang dimana menyediakan beberapa mode pengoprasian mulai dari Silent, Performance dan Turbo. Semakin tinggi mode yang kita gunakan, semakin besar juga daya listrik yang dikeluarkan. Artinya, kamu bisa mendapatkan peforma yang kencang dan optimal namun membuat baterai jadi lebih cepat habis.

Berikut ini hasil benchmark yang kita lakukan di ROG Ally untuk game Assasins Creed Valhala dan Forza Horizon 4:

Sistem Operasi

Beda seperti pesaingnya Steam Deck, ROG Ally menggunakan sistem operasi  Windows 11. Sistem operasi ini memang membuat konsol ini menjadi fleksibel dimana kamu juga bisa menginstall beragam emulator untuk memainkan game dari konsol laionnya. 

Selain itu, penggunaan sistem operasi ini juga memungkinkan kamu menggunakan ROG Ally tidak hanya untuk gaming saja, melainkan juga untuk beragam kegiatan produktifitas. Tinggal sambungkan ROG Ally ke Monitor, Keyboard dan Mouse, Viola kamu mendapatkan sensasi mengoprasikan sebuah PC yang siap membantu kamu untuk bekerja.

Tapi disisi lain, penggunaan sistem operasi Windows 11 menghilangkan pengalaman dari sebuah konsol gaming. Penulis merasa masih seperti bermain game dengan menggunakan laptop namun dengan desain seperti konsol saja. Masih terasa kurang praktis. Mungkin ASUS harus melakukan berbagai update di Armoury Crate agar pengalaman gamingnya semakin optimal.

Baterai

ROG Ally dilengkapi dengan baterai berkapasitas 40 Wh. Namun sayangnya, kapasitas baterai ini nyatanya kurang mendukung para hardcore gamers. Apalagi jika ROG Ally menggunakan mode Turbo, baterai bisa cepat habis. Namun disisi lain, charger yang terdapat pada handheld ini mampu mengisi baterai dengan cepat. 

Kesimpulan

ASUS ROG Ally menurut saya pribadi menjadi perangkat gaming portable yang sesuai dengan kebutuhan saya saat ini. Dibekali dengan spesifikasi yang oke, saya bisa memainkan game berkualitas AAA kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kesenggangan waktu yang saya dapatkan.

Disisi lain, sayangnya keterbatasan pada baterai membuat saya pribadi harus sering-sering mengisi daya perangkat ini. Untungnya, ROG Ally sudah dibekali dengan charger yang mampu mengisi daya baterai dengan cepat.

Nah gamers, ASUS ROG Ally dengan Z1 Extreme ini dibekali dengan harga Rp. 11.299.000. Bagi kamu para bapack yang hobi main game namun tidak memiliki waktu yang banyak, bisa langsung coba ASUS ROG Ally yang saya gunakan saat ini.

Latest articles

Related articles