ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Pasca diakusisi Elon Musk, Twitter kembali merancang kebijakan yang cukup kontroversial. Setelah kemarin kebijakan “centang biru berbayar” membuat heboh, kini Twitter dikabarkan bakal larang pengguna untuk membagikan link dari media sosial lain.
Dilansir dari TechCrunch, Twitter berencana untuk melarang pengguna untuk mencantumkan link yang mengarah ke media sosial lain seperti Facebook, Instagram, LinkedIn dan lain-lain. Sehingga pengguna tak bisa membagikan akun media sosial miliknya selain Twitter baik lewat tweet maupun di profil bio.
Kebijakan ini tentunya menuai kritik dan reaksi negatif dari para pengguna. Bahkan Twitter secara diam-diam menghapus pengumuman kebijakan baru tersebut di laman peraturan. Sebagai gantinya, Twitter membuka polling yang berisi apakah pengguna setuju dengan kebijakan baru yang akan diterapkan itu. Hasilnya 87% pengguna menjawab “Tidak Setuju”.
Should we have a policy preventing the creation of or use of existing accounts for the main purpose of advertising other social media platforms?
— Twitter Safety (@TwitterSafety) December 19, 2022
Larangan baru ini bukanlah kebijakan kontroversial pertama yang dibuat oleh Twitter. Sebelumnya Twitter menerapkan fitur dimana pengguna dapat menambahkan fitur centang biru atau “Verified User” dengan cara membayar biaya berlangganan. Beberapa saat setelah fitur ini diterapkan, akun-akun palsu yang mengatasnamakan akun resmi berbagai perusahaan mulai bermunculan.
Pengguna Twitter merasa berbagai kebijakan baru yang diterapkan oleh Twitter dibawah Elon Musk semakin tidak masuk akal dan menuntut agar bos Tesla tersebut untuk turun dari posisi CEO Twitter. Dalam sebuah polling yang dibuat oleh Elon Musk sendiri di Twitter, ia menanyakan kepada pengguna Twitter haruskah ia turun dari jabatan CEO Twitter. Dan hasil akhir menunjukkan 57.5% dari 17 juta pengguna menginginkan Elon untuk mengundurkan diri.
Should I step down as head of Twitter? I will abide by the results of this poll.
— Elon Musk (@elonmusk) December 18, 2022
