ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Teknologi kecerdasan buatan semakin maju dan berkembang dengan cepat. Salah satu contohnya adalah ChatGPT, chatbot generasi terbaru yang dikembangkan oleh OpenAI. Tentunya teknologi luar biasa ini membawa banyak manfaat bagi perusahaan dan individu. Namun nampaknya kekuatan ChatGPT ini perlahan mulai menggantikan tenaga kerja manusia.
Menurut survei yang dilakukan oleh platform penasehat karir ResumeBuilder.com pada bulan Februari 2023, hampir separuh dari 1000 perusahaan yang diwawancarai telah menerapkan ChatGPT dan hampir separuh dari kelompok ini mengatakan ChatGPT telah menggantikan pekerja di perusahaan mereka.
Keuntungan ChatGPT Dalam Perusahaan
Chief Career Advisor dari ResumeBuilder.com Stacie Haller mengatakan hampir semua perusahaan mengatakan bahwa mereka berencana untuk memperluas penggunaan ChatGPT, dan 90% mengatakan bahwa mereka merencanakan penggunaan teknologi kecerdasan buatan lainnya.
Stacie juga menjelaskan ada juga laporan dari perusahaan yang telah mengadopsi ChatGPT dan terlihat kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh chatbot ini sangat baik, dengan 55% mengatakan bahwa kualitas pekerjaan yang dihasilkan oleh ChatGPT adalah “baik” dan 34% mengatakan bahwa kualitas pekerjaan tersebut tergolong “sangat bagus”.
Dari segi keuangan, perusahaan juga menghemat biaya yang besar. Menurut survei yang sama, hampir semua perusahaan yang menggunakan ChatGPT mengklaim bahwa mereka telah menghemat uang dengan menggunakan alat ini, dengan 48% mengatakan bahwa mereka telah menghemat lebih dari $50.000 dan 11% mengatakan bahwa mereka telah menghemat lebih dari $100.000.
Kritik Atas Penggunaan ChatGPT di Perusahaan
Di balik kemajuan dan berbagai keuntungan dalam teknologi ChatGPT ini, terdapat banyak kekhawatiran dan bahaya yang mungkin terjadi di masa depan.
Pertama-tama, ChatGPT dapat menggantikan pekerja manusia. Menurut survei dari platform Resumebuilder.com, hampir setengah dari perusahaan yang menggunakan ChatGPT mengatakan bahwa chatbot ini telah menggantikan pekerja manusia. Ini tentu menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup pekerja manusia di masa depan.
Kemudian, ada juga masalah keamanan data. ChatGPT dan teknologi kecerdasan buatan lainnya dapat mengeksploitasi data pribadi pengguna, seperti riwayat percakapan dan preferensi pengguna. Jika data ini jatuh ke tangan yang salah, maka dapat digunakan untuk tujuan yang merugikan pengguna.
Selain itu, ChatGPT juga dapat menimbulkan masalah etis. Kita tidak bisa menjamin bahwa chatbot ini akan selalu membuat keputusan yang benar dan adil. Kita juga tidak bisa menjamin bahwa chatbot ini tidak akan menunjukkan bias atau diskriminasi terhadap kelompok tertentu.
Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah potensi ChatGPT untuk disalahgunakan. Chatbot ini dapat digunakan untuk melakukan tindakan kriminal, seperti penipuan dan peretasan. ChatGPT juga dapat digunakan untuk membuat informasi palsu dan menyebarluaskannya di internet.