ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Industri game menghadapi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang cukup signifikan di tahun 2023. Beberapa perusahaan ternama terlihat melakukan banyak pemutusan kerja seperti Xbox Game Studios, Sony, Unity, Epic, dan lain sebagainya.
Menurut data dari Farhan Noor melalui videogameslayoff, tercatat kurang lebih 9 ribu karyawan di industri gaming menjadi korban PHK sejak tahun 2023. Dalam data tersebut, 5 perusahaan yang melakukan PHK terbanyak ialah Unity (1,165 pegawai), ByteDance (1,000 pegawai), Embracer Group (964 pegawai), Epic (830 pegawai) and Amazon (715 pegawai).
Menurut konsultan industri Serkan Toto, dalam industri game signifikansi dari ‘efisiensi’ telah meningkat secara dramatis dalam 18 bulan terakhir. Berbagai perusahaan merasakan adanya urgensi untuk menghemat biaya dan menjalankan organisasi yang lebih ramping.
Toto juga mengatakan tekanan besar saat ini ada pada CEO industri game untuk mengambil tindakan tegas dan menangani blok biaya terbesar mereka, yaitu staf. Pemotongan pegawai terjadi secara besar-besaran, dan seringkali CEO meyakini bahwa sebagian besar karyawan mereka kurang efektif dalam setiap waktu. Fenomena ini menggambarkan pandangan bahwa industri game tengah mengalami transformasi yang cepat dan mendalam.
“Ini terjadi dengan dorongan kuat, ‘Jika kita tidak melakukannya, pesaing kita akan melakukannya dan kemudian mengeliminasi kita dalam hal efisiensi. Orang-orang kehilangan pekerjaan kiri dan kanan saat ini.” ujar Toto.
Meskipun data tersebut memperlihatkan tahun ini cenderung suram, secara umum industri gaming masih menunjukkan kesehatan yang mengesankan. Liz Prince, kepala spesialis rekrutmen di Amiqus, berpendapat bahwa apa yang kita saksikan saat ini hal yang wajar dan merupakan efek dari realokasi pasca-Covid.
“Setiap sektor mengalami siklus ekspansi dan kontraksi, dan apa yang kita lihat tampaknya menjadi penyesuaian pasca-Covid,”
“Walaupun beberapa studio menghadapi tantangan, banyak lagi yang sedang berkembang dan mengalami pertumbuhan pesat.” ujar Prince