ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Indonesia, sebuah negara yang kaya akan budaya, alam, dan keragaman, kembali memiliki predikat yang kurang membanggakan dalam satu hal yang kini menjadi wabah di masyarakat, yakni judi slot online.
Pendiri Drone Emprit dan PT Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, baru-baru ini mengguncang dunia dengan merilis data awal yang mengungkap fakta yang sangat mengagetkan. Dalam sebuah tabel berjudul “Negara Pemain Judi Slot dan Gacor,” terungkap bahwa Indonesia berada di peringkat pertama dalam daftar negara-negara yang memiliki jumlah pemain judi slot dan gacor yang mencengangkan.
Data yang diidentifikasi oleh Drone Emprit mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki jumlah pemain judi slot mencapai 201.122 orang. Angka ini bukanlah angka yang dapat dianggap remeh, melainkan sebuah fenomena yang perlu mendapat perhatian serius. Dalam tabel tersebut, terdapat 52 negara di seluruh dunia yang diidentifikasi sebagai pemain judi slot. Namun, yang paling mencolok adalah bahwa hanya 10 negara yang mendominasi permainan ini.
Myanmar berada di posisi kedua dengan jumlah pemain judi slot dan gacor sebanyak 26.279, jauh di bawah angka Indonesia. Filipina menduduki posisi ketiga dengan hanya 4.207 pemain. Sementara itu, negara-negara seperti Rusia, Vietnam, Malaysia, Thailand, India, dan Taiwan hanya memiliki jumlah pemain dengan tiga digit. Perbedaan angka yang mencolok antara Indonesia dan negara-negara lain di peringkat 10 besar adalah sebuah pertanda ironis dari masalah ini.
Melihat wabah judi slot online yang kian marak di Indonesia, Kominfo tentunya menjadi pusat sorotan terkait bagaimana manuver mereka dalam menanggulangi maraknya judi slot. Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi telah menghimbau masyarakat untuk menjauhi judi slot online dan menjelaskan bahwa Kominfo beserta Pemerintah sedang berusaha untuk memblokir situs-situs judi online yang kian menjamur di internet.
“Indonesia ini darurat judi online, daya rusaknya terlalu tinggi dan sudah sangat meresahkan. Ruang digital kita jadi rusak, rakyat menjadi korban. Kita harus sama-sama memerangi judi online,”
“Kita harus terus improve, karena ini beradu kemampuan, beradu teknologi antara bandar judi online dengan Pemerintah. Tapi saya optimis bisa,” ungkap Budi