ENSIPEDIA.ID, PEKANBARU – Teknologi berkembang dengan sangat pesat. Yang awalnya masih serba manual, kini sudah banyak teknologi yang serba otomatis. Pesatnya teknologi bisa sangat membantu memudahkan aktifitas manusia. Seperti teknologi AI yang kian hari makin sering digunakan.
Teknologi Artificial Intelegence memang bisa memudahkan kehidupan kita. Namun bak pisau bermata dua, AI juga bisa memberikan pengaruh buruk bagi manusia.
TikTok mulai gencar melarang konten AI-generated maupun deepfake masuk ke platform mereka. Lewat peraturan baru mereka, TikTok telah melarang konten AI-generated dan deepfake secara penuh. Sebelumnya TikTok telah melarang hal yang sama namun tidak seketat sekarang di mana bahkan melarang caption video yang mengandung AI-generated maupun deepfake.
Larangan juga sudah mencakup ke ranah “media sintetik” yang memiliki rupa dari seorang publik figur dengan kategori telah berumur di atas 18 dengan reputasi publik seperti pemerintah, politisi, penggiat bisnis dan selebriti.
Konten yang mengandung AI sendiri memang sedang hangat di platform TikTok. Seperti fitur AI Voice Cloning di mana seseorang bisa dengan mudah meniru suara orang lain. Mungkin orang-orang melakukannya hanya sebatas untuk hiburan saja. Namun tidak lebay jika kita katakan bahwa hal seperti ini punya kemungkinan memberikan dampak buruk kedepannya.