Taunting Teabagging, Pro Kontra Di Valorant Yang Terindikasi Sebagai Pelecehan Seksual

ENSIPEDIA.ID, PEKANBARU – Teabagging adalah jenis taunting yang menggerakkan karakter jongkok lalu berdiri secara terus menerus. Dan itu dilakukan di atas musuh yang sudah dikalahkan. Taunting teabagging inilah yang sedang heboh di komunitas Valorant karena menjadi pro kontra hingga diindikasikan sebagai bentuk pelecehan seksual.

Menurut akun Twitter The Valorant Times, di sana dijelaskan mulai 1 Juli 2022 Riot akan menerapkan hukuman untuk pemain Valorant yang melakukan teabagging pada musuhnya.

Hal ini mungkin menggelitik beberapa orang. Termasuk Jake Lucy, jurnalis dan Co-owner Full Squad Gaming. Ia menjelaskan bahwa teabagging tidak termasuk pelecehan seksual ataupun sesuatu yang melanggar.

Ia juga menunjukkan beberapa screenshot dari pernyataan orang-orang yang setuju bahwa teabagging termasuk pelecehan seksual.

Lalu dari akun Twitter bernama Finn, ia menyampaikan pendapatnya melalui balasan tweet di akun Jake Lucy.

“Anda harus memahami bahwa beberapa orang telah mengalami pelecehan seksual, jadi hal-hal ini memicu mereka. Ya, itu memang tampak ekstrem tetapi kemungkinan besar itu adalah respons trauma,” ungkap Finn.

Kita tinggal tunggu apa reaksi Riot tentang taunting teabagging ini. Apa yang dijelaskan oleh Finn sangatlah masuk akal. Jika sudah menyangkut masalah trauma memang sudah tidak bisa dianggap sepele. Bahkan menurut mimin, agak konyol jika kita mempertahankan hal sepele seperti teabagging ini di atas penolakan dari para korban pelecehan seksual. Entahlah. Dari awal mimin memang tidak setuju dengan adanya taunting.

Narrator
Narrator
Penikmat gorengan. Penikmat lagu-lagu hardrock. Dan selalu berusaha menikmati hidup.

Latest articles

Related articles