ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Persiapan Timnas Esports Indonesia untuk SEA Games 2023 di Kamboja diwarnai dengan berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah adanya perubahan teknis yang dilakukan panitia, sehingga membuat jadwal dan aktivitas timnas menjadi kurang jelas.
Keluhan ini diungkapkan oleh Sekjen PBESI, Frengky Ong, dalam Instagram Story-nya yang kemudian memicu beragam tanggapan dari netizen. Frengky menyatakan bahwa Technical Handbook yang diadakan oleh Kamboja seringkali berubah setiap harinya.
Hal ini tentunya membuat para pemain dan pelatih timnas Indonesia menjadi bingung dan kesulitan untuk menyesuaikan jadwal persiapan mereka. Terlebih lagi, Drawing dan Technical Meeting yang dijadwalkan pada 5 Mei dan pertandingan yang diadakan pada tanggal 6 Mei membuat timnas kesulitan dalam mempersiapkan diri.
“Tuan Rumah Panitia Seagames Kamboja sangat kacau, THB berubah terus tiap hari, Drawing dan Technical Meeting tgl 5 Mei, Bertanding tgl Mei, sampai segitunya effort Tuan Rumah dan Para hatters timnas untuk menjegal Timnas Esports Indonesia”
“Jangan-jangan nanti akomodasi dan makanannya pun dibuat tidak senyaman mungkin. Tetap Semangat utk Indonesia,” tulis Frengky dalam story miliknya
Ia kemudian menegaskan bahwa Timnas Esports Indonesia merupakan satu-satunya tim yang diperlakukan dengan tidak baik dan tidak profesional oleh panitia. Sementara itu, cabang olahraga lain di SEA Games mengalami situasi yang lebih kondusif, karena rundown dan Technical Handbook sudah jelas dan dipublikasikan dari jauh-jauh hari sebelumnya.
“Ternyata cuma Timnas Esports Indonesia yg diperlakukan tidak baik dan tidak profesional oleh Panitia Seagames Kamboja cabor yg lain tidak mengalaminya dan jauh hari sudah jelas THB maupun Drawing dan Technical meeting nya,” tambah Frengky
Keluhan Frengky di Instagram Story-nya memang cukup berisiko, mengingat adanya kemungkinan mendapat respons negatif dari pihak Kamboja. Akan tetapi, Frengky menganggap penting untuk mengungkapkan permasalahan yang dihadapi oleh timnas Indonesia, terutama karena ia percaya bahwa permasalahan ini juga dihadapi oleh timnas Esports dari negara-negara lain yang berpartisipasi dalam SEA Games.