ENSIPEDIA.ID, KARAWANG – Pada Juli 2021 Kemenkominfo menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) mengenai Starlink-yakni sebuah proyek konstelasi satelit yang dikembangkan SpaceX. Digelarnya FGD bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek seperti kesesuaian dengan regulasi serta manfaat untuk industri dan masyarakat. Juga tak luput tentang aspek keamanan dan pertahanan nasional.
Kemenkominfo juga akan terus melakukan pengkajian dan pengawasan mengenai proses rencana kegiatan komersial pengoperasian Starlink di Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Demi mendapatkan informasi dan penjelasan yang lebih detail, Komenkominfo juga secara aktif terus berkoordinasi dengan perwakilan Starlink.
Lalu, diketahui bahwa Starlink siap beroperasi di akhir tahun 2021 atau awal 2022 untuk kawasan Asia. Di Indonesia, ada sebanyak 13.901 orang yang menyatakan tertarik dengan layanan Starlink. Data tersebut berdasarkan pada situs Starlink.com pada Juli 2021.
Bahkan sekitar 415 orang dari total jumlah tersebut telah deposit senilai US$100 supaya bisa menggunakan layanan satelit tersebut. Dari pihak Starlink sendiri tidak akan memberikan layanan sebelum suatu negara memenuhi segala persyaratan dan peraturan yang berlaku.
Diketahui juga bahwa rencananya SpaceX akan membangun 25 gateway stasiun bumi di Indonesia dalam 1,5 tahun ke depan. Sebanyak 6 stasiun bumi akan dibangun di Papua pada 2021. Dan ketika gateway telah aktif pada 2022 layanan yang diberikan akan semakin luas. Pada pengembangan tahap awal, rencananya Starlink akan mulai meluncurkan layanan ke konsumen.