ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Merosotnya popularitas esports Overwatch kini terlihat semakin serius. Activision-Blizzard menyampaikan kepada 20 tim yang mengikuti Overwatch League untuk memilih agar kompetisi tersebut akan dibubarkan atau tetap dijalankan.
Menurut sumber internal dari berbagai tim Esports yang bergabung ke Overwatch League, mayoritas memilih untuk membubarkan kompetisi franchise tersebut. Hal ini disebabkan tim menghabiskan banyak dana untuk menjalankan Overwatch League, mulai dari biaya masuk liga dan biaya operasional saat liga berlangsung.
— Overwatch League (@overwatchleague) October 2, 2023
Jika Overwatch League setuju untuk dibubarkan, Microsoft selaku pemilik baru Activision-Blizzard akan diwajibkan membayar ke tiap tim sejumlah 6 juta USD. Padahal sebelumnya tim diwajibkan untuk membayar kurang lebih 7.5 juta USD ke Activision-Blizzard agar dapat mengikuti Overwatch League.
Namun bubarnya Overwatch League bukan berarti skena Esports Overwatch akan mati secara sepenuhnya. Event organizer Esports ternama ESL-FACEIT nantinya akan menjalankan turnamen Overwatch di tahun 2024. Kini Activision-Blizzard sedang mengadakan negosiasi perihal kontrak dan royalti kepada ESL-FACEIT yang kini telah diakusisi oleh pemerintah Saudi Arabia.
Overwatch League sendiri telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Kemudian penurunan tersebut semakin parah dengan berbagai masalah yang ditimbulkan saat pandemi COVID-19. Penurunan ini menyebabkan hilangnya momentum dan minat penggemar, sehingga mendorong Activision Blizzard untuk mengusulkan masa depan Esports Overwatch dan nasib 20 tim yang telah bergabung.