Playoff MPL ID Season 11 Dipenuhi Drama, Komunitas MLBB Penyebabnya?

ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Turnamen Mobile Legends Professional League Indonesia Season 11 atau MPL ID S11 kemarin telah usai dimana ONIC Esports berhasil keluar sebagai juara utama. Namun dibalik itu, ternyata berbagai drama yang kurang mengenakkan juga hadir di laga tersebut.

Dalam jalannya turnamen MPL ID S11, berbagai drama muncul terutama pada saat memasuki babak playoff dimana berbagai tim mengalami hujatan dan serangan dari komunitas MLBB yang tak terima tim favoritnya harus mengalami kekalahan. Segala jenis serangan mulai dari ucapan yang tak pantas bahkan me-report akun milik pro player atau tim hingga hangus.

Serangan Kepada RRQ Pasca Tereliminasi

Pasca laga Lower Bracket Semifinal dimana EVOS Legends secara mengejutkan berhasil menaklukan RRQ Hoshi dengan skor 3-2, seluruh pemain RRQ Hoshi dihujani hujatan dari para komunitas MLBB hingga akun Instagram milik Vyn menghilang.

Tak berhenti sampai situ saja, fans sempat diherankan dengan Lemon yang tak hadir saat RRQ Hoshi memberikan kata-kata terakhir setelah tereliminasi. Lemon sendiri mengklarifikasi bahwa ia terkena serangan anxiety yang membuatnya harus beristirahat di backstage.

Namun fans yang terlanjur marah malah semakin membabi buta dan menjadikan Lemon sebagai sasaran utama pelampiasan emosi mereka dengan melayangkan kata-kata yang tak pantas kepada Lemon.

Laga Grand Final, Seluruh Akun IG EVOS Lenyap

Kemudian pada laga Grand Final MPL ID S11, EVOS yang tak disangka-sangka berhasil menembus Final ternyata harus takluk dihadapan kandidat terkuat ONIC Esports dengan skor telak 4-0.

Setelah itu kini giliran EVOS yang menjadi sasaran utama serangan fans MLBB. Pada postingan resminya, EVOS melaporkan bahwa lima pemainnya mengalami serangan dan alhasil akun Instagram mereka pun lenyap. Kelima pemain tersebut adalah Branz, DreamS, Saykots, Hijumee, dan Dlar.

Fans Toxic Membuat Nama MLBB Semakin Tercemar

Pada akhirnya, perilaku fans dan komunitas yang Toxic membuat citra Mobile Legends semakin buruk baik dari game maupun skena profesional. Hal seperti ini yang membuat berbagai organizer Esports kelas internasional seperti ESL tak tertarik membawa MLBB ke jenjang Internasional yang lebih luas.

Selain itu serangan hujatan kepada pro player dan tim juga akan sangat mempengaruhi baik karir dan kehidupan mereka. Tak sedikit pro player MLBB yang menderita penyakit mental seperti depresi dan anxiety dikarenakan ulah fans toxic yang tak bertanggungjawab.

Tentunya sebagai komunitas yang ingin Mobile Legends menjadi game yang semakin baik dan maju, perilaku toxic dan buruk tersebut harus segera dihilangkan agar nama Mobile Legends dikenal baik oleh semua orang.

Latest articles

Related articles