ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Beberapa waktu lalu pemerintah China menganggap video game berbahaya bagi anak dan dapat menyebabkan kecanduan yang lebih parah dari narkoba. Dan kini pemerintah China kembali menerapkan berbagai peraturan untuk membatasi anak dibawah umur bermain video game.
Dilansir dari South China Morning Post, Dewan Kenegaraan Republik Rakyat Tiongkok menerbitkan seperangkat pedoman nasional baru sebagai bagian dari rencana 10 tahun untuk perkembangan anak-anak.
Pedoman ini menyatakan bahwa layanan online, termasuk layanan streaming langsung, harus mencoba membatasi berapa banyak waktu dan uang yang dihabiskan anak-anak untuk online.
Penyedia live streaming dilarang keras membiarkan anak yang berusia di bawah 16 tahun mendaftar sebagai live streaming. Aturan ini bakal ditegakkan melalui sistem ID terpadu nasional yang akan mengatur cara anak di bawah umur bermain game.
Aturan ini juga mengatakan bahwa negara itu bertujuan untuk menerapkan sistem otentikasi identitas elektronik terpadu di seluruh negeri untuk mengelola bagaimana anak di bawah umur bermain game. Tindakan juga akan diambil untuk mengklasifikasikan game dengan lebih baik, meninjau konten, membatasi waktu bermain, dan melindungi informasi dan privasi pribadi anak-anak.
Tencent selaku perusahaan game asal China juga turut mendukung program pemerintah ini lewat sistem pembatasan jam bermain anak. Beberapa waktu lalu Tencent meluncurkan program sistem yang dapat melakukan banned terhadap pemain dibawah umur yang tertangkap basah bermain video game melebihi alokasi waktu yang diterapkan Pemerintah China.
Selain Tencent, Pemerintah China juga telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan game lain guna mengimplementasi program pemerintah dalam membatasi jam bermain anak selama 3 jam dan hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja.