ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Bagi kalian anak tahun 90 hingga 2000-an, tentunya tak asing dengan nama Symbian. Yup, sebelum adanya Android dan iOS, sistem operasi ini pernah merajai pasar ponsel di tahun 2000-an. Namun kini nama tersebut lenyap tak berbekas.
Sejarah Awal Symbian dan Puncak Kepopuleran
Pengembangan sistem operasi Symbian diawali pada 5 Juni 1997. Kala itu perusahaan bernama Psion yang didirikan David Potter merilis sistem operasi yang bernama EPOC. Melihat potensi EPOC yang tinggi terutama untuk telepon genggam, tiga produsen ponsel ternama yakni Nokia, Ericsson dan Motorola ikut terjun mengembangkan EPOC dan akhirnya lahirlah OS Symbian.
OS Symbian dirilis dengan menjanjikan kualitas komputer dalam genggaman tangan. Sistem operasi ini hadir dengan berbagai fitur yang mutakhir pada saat itu seperti multitasking, hadirnya bermacam-macam aplikasi lewat API yang mudah digunakan, dan lain sebagainya.
Lewat fitur yang menggiurkan tersebut, OS Symbian menjadi primadona bagi para pengguna telepon genggam dan mendominasi pangsa pasar sistem operasi ponsel dengan mencapai 73%. Hadirnya Symbian juga menjadi salah satu faktor mengapa Nokia menjadi brand ponsel terlaris di dunia saat itu
Namun saat Symbian menikmati puncak kejayaannya, tak lama kemudian datanglah rival tangguh, yaitu iOS pada tahun 2007, dan Android di 2008.
Symbian dan Persaingan Melawan Android
Sistem operasi Android pertama kali diperkenalkan kepada dunia pada tahun 2008 dan secara perlahan namun pasti berhasil meraih popularitas yang besar. Pada saat itu, Nokia yang merupakan raja ponsel dunia tidak pernah menunjukkan minatnya untuk mengadopsi Android. Mereka tetap yakin bahwa Symbian masih menjadi pilihan favorit konsumen.
Kenny Mathers, pejabat Head Developer Relations & Marketing Forum Nokia, APAC, pada saat itu menyatakan bahwa “Symbian adalah platform terbaik”. Ia mengakui prestasi yang telah dicapai oleh Android, namun Nokia tetap mempertahankan keputusannya untuk tidak menggunakan Android pada smartphone buatannya.
Menurut Kenny, Nokia memiliki beberapa misi dalam menciptakan handset ponsel. Pertama, mereka ingin menciptakan perangkat yang canggih. Kedua, layanan yang ditawarkan harus dapat terintegrasi dengan layanan Nokia lainnya. Ketiga, harga perangkat harus terjangkau bagi pengguna. Kenny menyimpulkan bahwa semua misi tersebut telah terpenuhi dengan Symbian. Oleh karena itu, Nokia dengan tegas menolak untuk bergabung dengan Android.
Kejatuhan Symbian dan Pencapaian Gemilang Android
Sejarah mencatat bahwa Symbian akhirnya tidak mampu menahan gempuran Android. Pada kuartal IV tahun 2010, pengiriman ponsel berbasis Android berhasil mengungguli pengiriman ponsel Symbian, menjadikan Android sebagai sistem operasi paling populer di dunia.
Data dari Canalys menunjukkan bahwa pada kuartal IV tahun 2010, pengiriman ponsel Android mencapai angka 32,9 juta unit, sedangkan pengiriman ponsel Symbian hanya mencapai angka 31 juta unit.
Data lain yang dimiliki oleh Computer Weekly menunjukkan bahwa pangsa pasar Android terus meningkat dari 8,7% pada tahun 2009 menjadi 33% pada tahun 2010. Ini merupakan peningkatan yang signifikan. Sementara itu, pada tahun 2012, pangsa pasar Symbian hanya tinggal 4,4%, yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah.
Pilihan Nokia dan Kehancuran Symbian
Symbian kini telah berada di masa-masa kritis. Berbagai perusahaan yang dulu menggunakan Symbian seperti Sony Ericsson dan Motorola telah beralih ke Android.
Partner kuat Symbian, Nokia tetap pada pendiriannya untuk tidak mengadopsi sistem operasi Android. Dari keputusan tersebut banyak yang berspekulasi Nokia akan tetap menggandeng Symbian sebagai OS utamanya
Namun ternyata pada tahun 2011, CEO Nokia saat itu Stephen Elop memutuskan untuk meninggalkan Symbian dan memilih Windows Phone sebagai sistem operasi yang akan digunakan pada perangkat Nokia.
Elop yakin bahwa dengan menggunakan Windows Phone, Nokia akan mampu kembali bersaing dengan kuat di pasar ponsel. Namun, kenyataannya berbeda. Nokia semakin merosot dan akhirnya terpaksa diakuisisi oleh Microsoft.
Kegagalan Symbian mengakibatkan pembubaran Symbian Foundation pada tahun 2010, dan Nokia kemudian mengambil alih pengembangan Symbian. Namun, setahun kemudian, pengembangan Symbian dialihkan ke Accenture. Sejak saat itu, ponsel-ponsel yang menggunakan Symbian semakin jarang dan akhirnya sistem operasi tersebut benar-benar menghilang.
Mengenang Kejayaan dan Kegagalan Symbian
Symbian telah meninggalkan jejaknya dalam sejarah industri ponsel. Sistem operasi ini berhasil mendominasi pasar ponsel pada masanya, terutama berkat peran Nokia sebagai produsen ponsel terkemuka. Namun, dengan munculnya Android sebagai pesaing yang kuat, Symbian mengalami masa sulit dan perlahan kehilangan popularitasnya.
Symbian dianggap sebagai platform terbaik pada masanya, dengan fitur-fitur canggih dan layanan terintegrasi yang ditawarkan oleh Nokia. Namun, Android berhasil menarik perhatian konsumen dengan inovasinya yang terus menerus dan tampilan yang lebih modern. Perubahan ini menggeser pasar ponsel dan membawa Android meraih popularitas yang besar.
Sekarang, Android telah menjadi sistem operasi ponsel yang mendominasi pasar secara global. Keberhasilannya tak terbantahkan, tetapi kita tidak boleh melupakan peran yang pernah dimainkan oleh Symbian dalam membangun fondasi sistem operasi ponsel yang inovatif.