ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Teknologi AI lewat Stable Diffusion memang sangat mencengangkan terutama melihat bagaimana hasil gambar yang dihasilkan oleh AI tersebut. Nah kini peneliti memanfaatkan teknologi Stable Diffusion AI untuk merekonstruksi gambar yang akurat berdasarkan ingatan seseorang.
Sebuah penelitian baru oleh Yu Takagi dan Shinji Nishimoto, dari Graduate School of Frontier Biosciences di Osaka University, berhasil merekonstruksi gambar berkualitas tinggi dan akurat dari membaca aktivitas otak yang diperoleh dari sinyal Functional Magnetic Resonance Imaging atau fMRI.
Takagi dan Nishimoto memperkenalkan model generatif baru menggunakan Stable Diffusion, yang memungkinkan merekonstruksi gambar dari sinyal fMRI otak tanpa perlu pelatihan tambahan dan penyetelan model deep-learning yang kompleks. Model ini memungkinkan merekonstruksi gambar dari sinyal otak dengan resolusi 512×512 yang akurat.
Penelitian sebelumnya dalam bidang merekonstruksi gambar dari otak manusia telah menghadapi beberapa kendala, terutama dalam pelatihan model generatif yang rumit dengan sampel terbatas. Hal ini sangat penting dalam konteks neurosains, di mana pelatihan model pada sinyal otak harus sesuai dengan data empiris.
Namun, dengan menerapkan teknologi AI Stable Diffusion, Takagi dan Nishimoto berhasil memecahkan masalah tersebut. AI Stable Diffusion memungkinkan untuk merekonstruksi gambar dari sinyal otak dengan resolusi yang lebih tinggi dan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada model sebelumnya.
Penelitian ini memiliki potensi besar dalam neurosains dan bisa membuka jalan bagi pengembangan AI yang mampu merekam ingatan dan pengalaman manusia. Dalam waktu dekat, hal ini dapat memberikan dampak signifikan pada kemajuan teknologi AI. Selain itu teknologi ini juga dapat membantu orang yang menderita masalah nonverbal atau kelumpuhan total dan memahami apa yang mereka pikirkan lewat gambar dari AI tersebut.