Keamanan Data Indonesia Masih Sangat Rentan, Pemerintah : Kita Buat Cloud System Sendiri

ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Bukan menjadi rahasia lagi jika keamanan data di Indonesia sangatlah rentan. Terbukti dari berbagai serangan hacker yang berhasil mencuri data dan dokumen vital milik negara. Demi mengatasi hal tersebut, pemerintah ingin membangun sistem penyimpanan Cloud sendiri.

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengungkapkan bahwa pemerintah berencana untuk menciptakan Cloud System sendiri untuk menyimpan data dari berbagai lembaga dan instansi negara. Ia menambahkan saat ini pemerintah menggunakan layanan cloud dari luar negeri, dan kedepannya diharapkan layanan dan hardware penyimpanan akan menggunakan teknologi dalam negeri dengan sistem enkripsi milik BSSN.

“Kemarin kita kumpulkan kepala BSSN, berikutnya ada PT Inti (itu) BUMN kan, berikutnya ada korporasi yang memiliki cloud nya. Kalau ini kita satukan kita nanti akan mandiri di bidang cloud, Sehingga punya apa itu, bisa menjaga data dari intervensi orang lain, itu yang kita ingin ke depannya sebenernya,”

“Kan cloudnya orang luar, iya kan mesinnya orang luar. Kita bikin mesin sendiri enkripsinya dari BSSN ya kan,” ujar Moeldoko.

Meskipun sudah direncanakan, namun proyek Cloud System ini belum disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Menurut Moeldoko, Presiden akan diberitahukan setelah proyek ini sudah matang.

“Belum sampai presiden sih, saya garap dulu di KSP ya nanti kalau bentuknya semakin oke kita lapor ke presiden,” terangnya

Mengenai rencana tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan rencana cloud system terpadu itu sedang dievaluasi. Hal ini dikarenakan setiap lembaga memiliki kebutuhan dan fungsi penyimpanan cloud yang berbeda-beda sehingga perlu adanya pengembangan sistem yang sederhana.

“Kalau pemerintah kan macam-macam, di setiap kementerian lembaga kan ada cloud itu yang sedang kita siapkan dan evaluasi semua supaya cloudnya lebih bisa dalam sistem yang sama karena kalau cloudnya beda-beda yang sangat banyak ini tentu sistemnya beda, engine-nya beda, kelemahan dan kekuatan beda-beda,” kata Johnny.

Latest articles

Related articles