ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Kasus kebocoran data kini tak hanya menyerang Indonesia saja. Salah satu media sosial terbesar di dunia, TikTok kini dikabarkan tengah mengalami kebocoran data milik pengguna aplikasi.
Sejumlah pakar keamanan data melaporkan adanya pembobolan data pada server penyimpanan TikTok. Hacker yang berhasil masuk ke database dapat mencuri berbagai informasi penting seperti data pribadi milik pengguna.
Sebelumnya Microsoft juga sempat menemukan berbagai celah keamanan pada aplikasi TikTok di Android yang bisa dibilang cukup berbahaya. Pihak Microsoft sendiri telah memberikan peringatan kepada TikTok akan adanya hal tersebut.
Pakar dan konsultan keamanan web asal Australia, Troy Hunt memeriksa beberapa sampel data yang tercantum dalam file yang bocor dan menemukan kecocokan antara profil pengguna dan video yang diposting di akun tersebut. Namun data yang dicocokan tersebut tidak semuanya akurat karena ada beberapa data junk yang tersisa dalam server TikTok.
“Sejauh ini masih belum meyakinkan; beberapa data cocok dengan info produksi, meskipun info tersebut dapat diakses secara publik. Beberapa data diidentifikasi sebagai sampah, tetapi bisa jadi data non-produksi atau data uji. Sehingga masih belum jelas” ujar Troy
This is so far pretty inconclusive; some data matches production info, albeit publicly accessible info. Some data is junk, but it could be non-production or test data. It's a bit of a mixed bag so far.
— Troy Hunt (@troyhunt) September 5, 2022
Pihak TikTok sendiri menyangkal adanya kebocoran data pada aplikasi media sosial miliknya. Menurut seorang juru bicara Tiktok, pihaknya telah mengecek dan meneliti data yang diduga bocor dan menemukan kode yang bocor tidak cocok dengan data backend milik TikTok.
“Tim keamanan kami menyelidiki pernyataan ini dan memutuskan bahwa kode yang dimaksud sama sekali tidak terkait dengan kode sumber backend TikTok,” ujar juru bicara TikTok.