ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Belakangan ini beredar isu bahwa PUBG Mobile akan diblokir oleh Kemenkominfo menyusul timbulnya berbagai kontroversi.
Munculnya isu pemblokiran PUBG Mobile diawali dari pernyataan Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu yang menulis surat kepada Kemenkominfo dimana ia menuding PUBG Mobile dan sejumlah game lain sangat berdampak buruk bagi anak-anak.
Kemudian hal senada juga diucapkan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang menuding bahwa selain berakibat buruk bagi kesehatan anak, game PUBG Mobile juga disinyalir terindikasi perjudian online yang cukup meresahkan masyarakat Aceh.
Mendengar kritikan dari para pejabat dan maraknya isu pemblokiran PUBG Mobile, akhirnya pihak Kemenkominfo angkat bicara dan mengomentari polemik tersebut.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI, Samuel Abrijani Pangerapan membantah perihal adanya rencana pemblokiran berbagai game online termasuk PUBG Mobile.
Dalam salah satu forum diskusi online pada 27 Oktober 2021 lalu, Samuel menganggap bahwa masyarakat masih terbilang kaget dengan boomingnya game Esports dan diperlukan sosialisasi agar masyarakat dapat memahami sisi positif dari game Esports seperti PUBG Mobile.
“Ini (Esports) adalah fenomena baru yang digandrungi banyak orang, jadi kita sih tetap mendukung. Untuk itu perlu namanya sosialisasi dari industri harus membantu menjelaskan. Karena orang menyebutnya esports itu game, game itu konotasi orang-orang (lama) itu, menghabiskan waktu dan lain-lain,” ujar Samuel.
Kemudian Samuel juga menanggapi perihal keluhan dan kritik yang dilayangkan oleh sejumlah pejabat daerah seperti Gubernur Aceh dan Bupati Mukomuko.
Menurutnya game Esports seperti PUBG Mobile memiliki banyak sisi positif dan dapat mendorong ekonomi tanah air. Selain itu ia berpendapat bahwa semua game dan permainan bisa digunakan sebagai objek dari perjudian sehingga semuanya kembali pada perilaku individunya.
“Kalau segala sesuatunya disalahgunakan ya jadinya negatif, mau apa saja bisa jadi judi. (seperti) Mobil lewat nomornya ganjil apa genap,”
“Saya rasa kalau ada yang menyuarakan esports adalah judi, saya rasa tidak ada judinya. Kalau tiap permainan apapun bisa dijudikan, tapi itukan individualnya,” pungkas Samuel.