ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Kejutan besar datang di Mobile Legends Professional League Indonesia (MPL ID). Untuk pertama kalinya dalam sejarah, EVOS Legends gagal melaju ke babak Playoff.
EVOS Legends harus menelan kekalahan pada laga melawan RRQ Hoshi dengan skor 0-2. Dengan ini EVOS Legends terpaksa duduk di peringkat ke-7 dengan skor akhir 5-9 sekaligus gagal lolos ke babak Playoff untuk bersaing memperebutkan slot M4 2022.
Gagalnya EVOS Legends tentunya membuat fans bertanya-tanya, bagaimana bisa tim besar yang pernah menjuarai M1 dan MPL ID dua kali bisa tereliminasi di babak grup. Setelah ditelaah baik-baik ternyata banyak sekali masalah yang menyebabkan anjloknya performa EVOS Legends.
Chemistry Tim Yang Masih Lemah
Jika dilihat dan dibandingkan dengan tim-tim lain, sangat terlihat jika chemistry EVOS masih dirasa sangat kurang. Terlihat jelas koordinasi dari tiap pemain sangat kurang dan seringkali saat teamfight tiap pemain tidak paham apa yang dilakukan oleh teammatenya.
Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh pergantian roster yang terlalu sering sehingga pemain tidak memiliki waktu yang banyak untuk membangun chemistry dan soliditas tim. Selain itu hilangnya para pemain veteran seperti Rekt, Antimage dan Luminaire juga membuat EVOS kehilangan sosok pemimpin dalam tim.
Strategi Yang Mudah Terbaca Dan Performa Coach Menurun
Terlihat sangat jelas jika sentuhan magis sang coach Zeys sudah mulai pudar pada ajang MPL kali ini. Strategi racikan sang coach berkali-kali terlihat cukup monoton dan mudah dibaca oleh lawan. Selain itu hero pool yang sedikit pada tiap pemain membuat strategi yang ingin diracik sangat terbatas.
Tim-Tim Lain Berkembang Dan Semakin Kuat
Seiring menurunnya performa EVOS Legends, tim-tim lain mulai berkembang dan semakin kuat. Tengok saja tim macam Bigetron Alpha, yang sebelumnya hanya mampu menjadi penghuni papan tengah kini mampu menyulitkan dan bahkan menang melawan tim-tim kuat seperti ONIC, RRQ, dan Alter Ego.
EVOS Legends yang menurun membuatnya semakin jauh tertinggal dengan tim yang dulunya bisa dibilang lebih lemah.