Dikritik Habis-habisan, 5 Game Paling Mengecewakan Sepanjang Tahun 2023

ENSIPEDIA GAMES, Kota Bandung – Tahun 2023 telah menjadi saksi bagi kelahiran berbagai game yang penuh antusiasme dan harapan. Banyak game berkompetisi dan menunjukkan kualitasnya untuk menjadi game yang terbaik pada tahun ini. Namun, di balik keberhasilan beberapa judul, tak dapat dipungkiri bahwa beberapa game juga harus merasakan pahitnya kritik. Berikut adalah lima game yang paling mencuri perhatian karena kekecewaan yang mereka hasilkan sepanjang tahun ini.

5. Redfall

Game yang datang dari developer dengan track record yang baik, seperti dengan adanya Deathloop yang memasuki kategori GOTY 2021 lalu, harus mengakui kegagalannya pada tahun ini dengan sejumlah permasalahan teknis hingga konsep mekanisme gameplaynya. Bahkan tak hanya komunitas gamer yang memberi ucapan pedas, boss Xbox Phil Spencer pun mengakui kekecewaannya terhadap perilisan game Redfall yang bermasalah.

4. The Last of Us Part 1 (PC)

Setelah sekian lama penantian fans The Last of Us untuk mampu memainkan game eksklusif PS Studio ini di PC, para PC Gamer harus menerima kenyataan pahit dibalik perilisannya. Game yang seharusnya memberi pengalaman segar dengan sejumlah peningkatan di versi Remake, PC Gamer justru harus merasakan sejumlah masalah terlebih dulu saat perilisan, seperti visual glitch, performance issues, VRAM leak, dan berbagai masalah lainnya.

3. Skull Island: Rise of Kong

Meskipun ekspektasi para pemain telah diturunkan sebelum game ini rilis, namun beragam kritik pedas tetap ramai disampaikan oleh gamer mengenai perbandingan kualitas dan harga yang ditawarkan kepada IP populer King Kong ini. Untuk harganya yang cukup tinggi, game ini berasa jauh dari kata “matang”, bahkan mengalami banyak isu teknis seperti bugs, grafis yang buruk, hingga gameplay yang sangat membosankan.

2. Call of Duty: Modern Warfare 3 (Reboot) 

Memiliki jumlah fanbase dan pemain yang sangat besar di pasar FPS games, MW3 Reboot ini justru mendapatkan banyak kritik pedas hingga hinaan karena porsi konten yang tidak sebanding dengan harga yang mahal, hingga peralihan gameplay yang keluar dari formula campaign ala Call of Duty yang lebih linear menjadi seperti multiplayer yang fokus di area luas dengan sistem looting. Bahkan game ini secara terang-terangan disindir oleh actor Kratos bernama Cristopher Judge pada acara The Game Awards 2023, “Fakta menarik: Pidatoku kali ini sebenarnya lebih lama dari petualangan Call of Duty tahun ini.”

1. Lord of the Rings: Gollum

Tak hanya sedikit fans dari Middle-earth yang mengharapkan adanya game yang berpusat pada karakter Gollum, sedikit pula yang mengharapkan akan berjalan seberapa baiknya game ini ketika rilis. Hal tersebut terbukti di kemudian hari ketika game ini rilis, banyak terjadi isu teknis yang merusak pengalaman bermain yang menyebabkan game ini mendapatkan banyak cacian dan hinaan sebagai game terburuk tahun ini. Bahkan karena banyak masalah tersebut, developer Gollum, Daedalic, terpaksa harus berhenti mengembangkan video games lagi.

BONUS: The Day Before

Pertama kali diumumkan beberapa tahun lalu, game ini mendapatkan banyak perhatian setelah memperlihatkan trailer yang digadang-gadang akan menjadi saingan DayZ dan The Division dalam bentuk MMO yang datang dari studio kecil Fntastic. Sebelum dibuka tahap Early Access, game ini juga telah mendapatkan banyak kritik karena dianggap meniru berbagai elemen dan assets dari game lain.

Setelah sekian tahun penantian, akhirnya Fntastic berani membuka tahap Early Access di Steam. Namun, gameplay yang diberikan berbeda jauh dengan apa yang telah dipresentasikan dari trailer mereka sebelumnya, membuat banyak gamer menganggap game ini sebagai scam. Bukan hanya masalah tersebut, game ini juga mengalami sejumlah isu teknis yang membuat pengalaman bermain game ini tak layak. Lebih mengejutkannya lagi, 4 hari setelah menerima suara dan pengalaman yang tak mengenakkan, Fntastic akhirnya mengumumkan diri bahwa timnya bubar dengan alasan tidak cukup membiayai tahap pengembangan selanjutnya. Karena banyak gamer yang merasa ditipu dan dirugikan, Valve memberi pengecualian bagi gamer untuk mampu melakukan refund The Day Before tanpa harus memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku seperti biasanya, sehingga gamer mampu mendapatkan uangnya kembali dari pembelian game ini.

Latest articles

Related articles