ENSIPEDIA GAMES, Purworejo – Sekelompok seniman asal Amerika Serikat telah mengajukan gugatan class action ke Pengadilan Distrik Utara California terhadap Midjourney, Stability AI dan DeviantArt atas dugaan pelanggaran Digital Millennium Copyright Act (DMCA), pelanggaran hak cipta publisitas, dan persaingan yang tidak sah. Ketiganya ini merupakan perusahaan di balik AI art generator Midjourney, Stable Diffusion dan DreamUp yang sedang populer belakangan ini.
Dilansir dari The Verge, para seniman yang terdiri dari Sarah Andersen, Kelly McKernan, dan Karla Ortiz menuduh bahwa perusahaan-perusahaan ini telah melanggar hak jutaan seniman dengan menggunakan miliaran gambar internet untuk melatih AI art generator mereka tanpa kredit, kompensasi atau persetujuan dari seniman. Mereka juga menuduh bahwa perusahaan telah mengambil keuntungan secara komersial dari penggunaan gambar berhak cipta.
Gugatan telah diajukan oleh pengacara Matthew Butterick bersama dengan firma hukum Joseph Saveri, sebuah firma hukum berbasis di California yang berspesialisasi dalam undang-undang antitrust dan class action. Dalam postingan blog yang mengumumkan gugatan tersebut, Matthew Butterick menggambarkan gugatan ini sebagai langkah untuk membuat AI menjadi adil & etis bagi semua orang. Dia mengatakan kapasitas AI art generator seperti Stable Diffusion untuk membanjiri pasar dengan jumlah gambar yang melanggar hak cipta akan menimbulkan kerusakan permanen di pasar seni dan para seniman.
Here are two documents containing the names of 100s of artists whose work has been trained on for Midjourney & Stable Diffusion. If you see your name, you have grounds to join the class action lawsuit. Contact stablediffusion_inquiries@saverilawfirm.com – please share w/ artists!
— Kelly McKernan (@Kelly_McKernan) January 16, 2023
Seperti yang kita tau, karya seni yang dihasilkan dari AI art generator memang menjadi sangat populer belakangan ini berkat adanya tool seperti Stable Diffusion dan Midjourney yang tersedia untuk penggunaan secara luas. Walaupun banyak orang yang menganggap bahwa tool tersebut sangatlah membantu pekerjaan menjadi lebih efisien, tak sedikit pula yang menolak penggunaan AI khususnya dari kalangan seniman.
AI art generator dilatih dengan miliaran gambar dari internet, dan para seniman seringkali tidak memiliki cara untuk memilih karyanya untuk dimasukkan atau tidak. Stable Diffusion misalnya, dilatih menggunakan LAION-5B dengan database yang terdiri dari 5,85 miliar pasangan teks-gambar yang bersumber dari Flickr, DeviantArt, Wikimedia, dan Pinterest. Menggunakan tool AI seperti Stable Diffusion semudah mengetik untaian kata. Kita bahkan dapat membuat karya seni yang meniru gaya seniman tertentu.
Untuk saat ini dugaan adanya pelanggaran hak cipta oleh AI art generator memang masih sulit dibuktikan karena pelatihan AI menggunakan gambar yang memiliki hak cipta ini dapat dilindungi oleh doktrin “fair use” setidaknya untuk di Amerika Serikat. Namun kasus yang melibatkan penggunaan wajar masih perlu dilitigasi dan ada banyak faktor rumit terkait AI art generator. Gugatan yang diluncurkan oleh Butterick dan Firma Hukum Joseph Saveri bahkan juga mendapatkan kritikan dari berbagai kalangan karena mengandung ketidakakuratan teknis dalam menggambarkan cara kerja teknologi sintesis gambar AI.