ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Meskipun banyak orang mungkin tidak mempertimbangkan bermain game online sebagai sesuatu yang relevan dengan lingkungan kerja, namun seorang wanita berhasil diterima bekerja lantaran ia mencantumkan pengalaman bermain game online di CV miliknya!
Heather Newman, seorang pecinta video game, berusaha melamar pekerjaan sebagai direktur pemasaran dan komunikasi di Sekolah Informasi Universitas Michigan. Di dalam CV miliknya, ia mencantumkan semua pengalaman yang relevan seperti perannya sebagai guild master dalam game MMORPG ternama, World of Warcraft.
Meskipun banyak orang mungkin tidak mempertimbangkan bermain video game sebagai sesuatu yang relevan dengan lingkungan kerja, Newman memiliki pandangan yang berbeda.
Ia memiliki mengelola guild dengan jumlah anggota mencapai 500 orang dan mengorganisir 25 hingga 40 pemain untuk melakukan Raid Dungeon selama beberapa jam empat hingga lima hari dalam seminggu. Menurutnya, tugas-tugas ini secara langsung berhubungan dengan jenis pekerjaan yang ia lakukan.
“Pemain World of Warcraft menyelesaikan quest sebagai warlock, druid, atau jenis prajurit lainnya dan melawan monster di dunia fantasi, merekrut prajurit lain, melatih anggota tim, dan mengembangkan strategi untuk misi-misi tertentu. Beberapa penggemar terkenal termasuk Stephen Gillett, Chief Operating Officer Symantec Corp. dan mantan Chief Information Officer Starbucks Corp.,” ungkap Ms. Newman.
“Beberapa pemain mengatakan bahwa tugas-tugas dalam permainan ini tidak jauh berbeda dengan tugas-tugas pekerjaan kantor modern,” kata Ms. Newman.
Ms. Newman, yang berusia 43 tahun, mengatakan bahwa ia menyadari bahwa tidak semua orang akan mengenal permainan tersebut, tetapi ia ingin menunjukkan bagaimana pengalamannya dalam memimpin relawan secara daring menunjukkan kemampuannya sebagai seorang komunikator dan manajer yang efektif di tempat kerja.
Selain itu, ia percaya bahwa para administrator yang bertanggung jawab atas keputusan perekrutan di sekolah yang berfokus pada teknologi akan melihat keahlian bermain permainan sebagai tanda bahwa ia cocok dengan budaya tersebut.
Dari pengalaman Heather Newman tersebut, dapat disimpulkan bahwa bermain video game dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kemampuan kerja. Dengan permainan multiplayer yang mengharuskan pemain berkomunikasi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Dalam era kerja yang semakin terhubung secara digital dan remote, kemampuan untuk berkolaborasi dan memecahkan masalah melalui media komputer menjadi sangat penting. Permainan berbasis multiplayer juga dapat meningkatkan kemampuan kerja, termasuk ketahanan dan etos kerja.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melihat bermain video game sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan belaka. Dalam dunia kerja yang terus berkembang, memahami dan menghargai manfaat yang dapat diperoleh dari bermain video game dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi individu-individu yang memiliki keterampilan ini. Dengan bermain video game yang tepat, kita dapat meningkatkan kemampuan kerja kita dan melampaui batasan yang mungkin kita hadapi dalam pekerjaan kita sehari-hari.