ENSIPEDIA.ID, LAMPUNG – Pernyataan PBESI mengenai kopi sebagai doping dan seharusnya tidak dikonsumsi oleh atlet, banyak mendapat penolakan dari pemain esports, termasuk Gustian “Rekt”. Dalam siaran live streamingnya, Rekt menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan tersebut. Menurut Rekt, ia sering minum kopi sebelum turnamen dan ia merasa bahwa kopi seharusnya tidak dikategorikan sebagai doping.
Namun, penting untuk memahami bahwa dalam dunia olahraga, ada beberapa zat yang dilarang karena dianggap memberikan keuntungan yang tidak adil bagi atlet. Salah satunya adalah kafein, yang juga terdapat dalam kopi.
“Guys kopi kok dibilang doping sih? Gua setiap hari ngopi. Sebelum turnamen bahkan gua harus double shoot guys. Keren banget kopi dibilang doping.” Ucap Rekt.
Kafein adalah suatu stimulan yang dapat meningkatkan kewaspadaan, mempercepat reaksi, dan meningkatkan daya tahan fisik. Oleh karena itu, dalam beberapa kompetisi olahraga, kafein dianggap sebagai zat doping dan atlet dilarang mengkonsumsinya dalam dosis tertentu.
Debat mengenai apakah kopi seharusnya dikategorikan sebagai doping atau tidak memang kompleks. Pihak yang pro PBESI berpendapat bahwa mengkonsumsi kopi dapat memberikan keuntungan yang tidak adil, sementara mereka yang pro dengan Rekt berpendapat bahwa manfaat kopi terbatas dan tidak begitu berpengaruh kepada performa atlet alias pengaruhnya tidak begitu besar.
Gimana menurut kalian? Walau tidak memberikan pengaruh yang besar tapi tetap saja bisa memberikan sedikit manfaat. Apalagi dunia esport menuntut para atlet untuk fokus dan mengandalkan ketajaman berpikir mereka saat berkompetisi. Tentu kedua hal tersebut bisa kita dapatkan dari mengkonsumsi kopi yang dari pandangan umum, erat kaitannya dengan efek lebih melek dan fokus.