ENSIPEDIA.ID, LAMPUNG – CEO OpenAI, Sam Altman, dan sahabat terbaiknya, Oliver Mulherin, baru-baru ini menggelar upacara pernikahan hangat di Hawaii pada 10 Januari. Dihadiri oleh keluarga terdekat dan beberapa teman, pasangan ini membagikan kebahagiaan mereka melalui Instagram.
Mulherin, lulusan teknik perangkat lunak dari Universitas Melbourne, menunjukkan minat besar dalam kecerdasan buatan (AI), terlibat dalam proyek deteksi bahasa dan memiliki keahlian dalam ranah Internet-of-Things (IoT).
Upacara pernikahan dipandu oleh saudara Sam, Jack Altman, pendiri dan mantan CEO Lattice, perusahaan manajemen kinerja karyawan. Pasangan ini mengenakan pakaian seragam dengan kemeja putih, celana putih terang, dan sepatu sneakers putih.
Sebelumnya, pada September tahun lalu, Altman mengumumkan niatnya bersama Mulherin untuk segera memiliki anak. Mereka juga terlihat bersama dalam sebuah makan malam di Gedung Putih.
Komunitas teknologi memberikan ucapan selamat kepada pasangan tersebut, termasuk tokoh terkenal seperti Lauren Sanchez, tunangan Jeff Bezos, dan pengusaha teknologi seperti Alexandr Wang, Shervin Pishevar, Zen Matoshi, dan Adrian Aoun.
Namun, perhatian juga tertuju pada perubahan struktural di OpenAI. Pada 17 November, Altman dicopot dari jabatannya tanpa alasan rinci, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan karyawan. Meskipun demikian, dia dipulihkan empat hari kemudian dengan janji akan adanya dewan baru.
Pertumbuhan kecerdasan buatan menjadi sorotan, memunculkan berbagai kekhawatiran termasuk penggunaannya dalam proses demokratis, potensi penipuan, dan dampak dramatis terhadap pekerjaan. Meskipun Pemerintahan AS Joe Biden mendorong regulasi kecerdasan buatan, polarisasi di Kongres AS masih menjadi hambatan dalam mengesahkan regulasi yang efektif. Eropa lebih maju dalam hal regulasi kecerdasan buatan, dengan legislator di sana aktif merancang kebijakan terkait AI.
