ENSIPEDIA GAMES, Kota Bandung – Dengan adanya perilisan game Honkai Star Rail yang dikembangkan oleh Mihoyo, kini genre turn-based semakin dilirik oleh kalangan gamer Indonesia. Pasalnya, game ini memiliki gameplay yang sangat kontras dari pendahulunya seperti Honkai Impact dan Genshin Impact yang lebih fokus kepada action menjadi turn-based. Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra di kalangan gamer, karena mayoritas pemain di era ini lebih cenderung familiar dan terbiasa dengan gameplay action yang lebih gesit dan cepat.
Namun mengejutkannya meski mendapatkan beragam kontra dari kalangan gamer, game Honkai Star Rail justru laris manis dan berhasil mendapatkan penjualan micro-transactions senilai IDR 508 miliar pada minggu pertama Bulan Mei ini! Nominal fantastis tersebut telah menyalip tingkat penjualan beberapa judul game mobile besar lainnya seperti Genshin Impact dan Fate/Grand Order dan membuatnya menjadi game mobile terlaris pada awal Mei ini.
Selain dikenal melalui game Honkai Star Rail yang baru ini sempat ramai diperbincangkan, ternyata turn-based video games telah muncul sejak lama dan telah menjadi identitas tersendiri sebagai daya tarik game klasik seperti Final Fantasy, Dragon Quest, dan lain sebagainya. Bahkan bukan hanya dalam game RPG, genre turn-based juga berlaku dalam strategi seperti catur dan kartu. Meskipun ada banyak jenis game yang tersedia di pasar, tetapi turn-based memiliki tempat yang khusus dalam hati para penggemar game.
Sayangnya, banyak gamer saat ini justru menganggap genre turn-based terlalu membosankan untuk dimainkan. Bagi mereka yang terbiasa dengan sistem combat dengan pacing yang cepat dan penuh aksi, pasti akan merasa bahwa turn-based video games kurang menantang dan lambat. Hal tersebut membuat standar sebagian gamer bahwa genre turn-based telah usang dan terlalu tua untuk diadaptasikan dengan game dan teknologi sekarang. Namun ternyata dibalik segala cuitan tersebut, ternyata genre ini masih eksis dan berkembang sampai saat ini. Ingin tahu mengapa turn-based video games tetap dilirik dan laku di pasaran meski sudah berumur? Silahkan simak artikel ini lebih lanjut.
1. Memerlukan Strategi dan Pemikiran yang Matang
Salah satu alasan utama mengapa orang masih memainkan game turn-based adalah karena tantangan dan kebutuhan strategi yang diberikan oleh game tersebut. Dalam game turn-based, pemain harus merencanakan setiap langkah mereka dengan hati-hati dan memilih tindakan yang paling tepat dalam situasi yang berbeda. Ini memerlukan kecerdasan, pemikiran strategis, dan kesabaran yang tinggi. Dalam beberapa kasus, seorang pemain mungkin harus bermain beberapa kali untuk menemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah atau tantangan tertentu dalam game yang dimainkan. Semakin tinggi tingkat kesulitan game, semakin menantang permainannya, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan game.
Namun, tantangan yang dihadapi oleh pemain juga merupakan daya tarik utama dari game turn-based. Setiap kemenangan atau kemajuan dalam game memberikan kepuasan yang luar biasa. Hal ini memberikan pemain rasa prestasi dan kepercayaan diri yang lebih besar karena mereka telah mengatasi tantangan yang sulit.
2. Kesederhanaan Gameplay
Selain tantangan dan kebutuhan strategi, alasan lain mengapa orang masih memainkan game turn-based adalah kesederhanaan yang ditawarkannya. Beberapa game turn-based memiliki aturan yang sederhana dan mudah dipahami, dan ini membuat game lebih mudah dimainkan oleh pemain baru atau mereka yang tidak terbiasa dengan game yang kompleks. Hal ini juga memungkinkan pemain untuk langsung terjun ke dalam game tanpa membuang waktu terlalu banyak mempelajari aturan.
Contohnya adalah game kartu Hearthstone yang sangat populer. Dalam game ini, pemain harus membangun dek kartu dan mengalahkan lawan dengan kartu-kartu tersebut. Aturan game Hearthstone sangat sederhana dan mudah dipahami oleh pemula, tetapi game ini menawarkan banyak strategi dan taktik yang lebih kompleks untuk pemain yang lebih berpengalaman. Dalam game ini, pemain harus memilih kartu mana yang akan dimainkan, kapan harus memainkannya, dan bagaimana menggabungkan kartu-kartu tersebut untuk membuat kombinasi terbaik.
3. Menekankan Pengalaman Narasi
Selain kesederhanaan, game turn-based juga menekankan pada narasi dan cerita yang menarik. Dengan membuat gameplay terasa lebih sederhana, umumnya mereka memberi kualitas dan kuantitas cerita yang lebih baik dan padat dibandingkan banyak genre lainnya. Dalam game ini, pemain terlibat dalam cerita dan banyak video game RPG telah menerapkan sistem keputusan yang akan memengaruhi jalannya cerita.
Contohnya adalah game Final Fantasy, yang merupakan salah satu game turn-based paling populer sepanjang masa. Dalam game ini, pemain mengikuti petualangan karakter utama dan memainkan peran penting dalam cerita game. Game ini menawarkan banyak karakter yang berbeda, lokasi yang menarik, dan kisah yang emosional.
4. Mekanisme yang Selalu Berkembang
Alasan paling kuat mengapa game turn-based RPG selalu diminati banyak orang adalah karena mekanisme turn-based yang bersifat fleksibel dan memiliki beragam variasi yang selalu berkembang setiap zamannya oleh developer-developer tertentu. Pemain akan disuguhi oleh banyak sekali video games turn-based diluar sana, baik dari yang klasik maupun terbaru yang masing-masing memiliki karakteristik mekanisme sendiri. Seperti Final Fantasy, Persona, Bravely Series, Dragon Quest, hingga strategi Civilization, Total War, Gwent, dan banyak game lainnya.
Dengan keanekaragaman mekanisme genre ini, pemain tentu tidak tidak akan mudah bosan memainkannya. Masing-masing memiliki tawaran pengalaman yang berbeda dan tak menutup kemungkinan bahwa kita masih bisa melihat banyak sistem mekanisme turn-based baru di masa mendatang.
Turn-Based Tidaklah Tertinggal, Namun Terus Berevolusi
Meskipun telah ada sejak lama, bukan berarti genre ini pudar seiring berkembang zaman. Menariknya justru karena kesederhanaan dan fleksibilitas mekanisme yang dimilikinya membuat genre ini lebih semakin diminati dan menarik untuk diikuti dalam industri video games, baik bagi para pecinta garis keras maupun pendatang baru.
Terbukti dengan kesuksesan video games ber-genre turn-based yang hadir dari masa ke masa, era PSX dengan Suikoden dan Final Fantasy VII, era PS2 dengan Final Fantasy X, Dragon Quest XI yang laris manis di tahun 2018 serta beragam penghargaan meskipun tetap mempertahankan genre turn-based dan nilai klasiknya, sampai di titik pergeseran pasar mobile dengan Honkai Star Rail menjadi puncak game free-to-play paling laris yang terbaru ini.