ENSIPEDIA.ID, LAMPUNG – Dua remaja menjadi anggota kelompok peretasan Lapsus$ yang menargetkan pengembang Grand Theft Auto, yakni Rockstar Games, serta membocorkan cuplikan dari GTA 6 yang akan segera dirilis.
Dilansir oleh BBC, Arion Kurtaj berusia 18 tahun dan berasal dari Oxford, sementara seorang remaja berusia 17 tahun tak dapat disebutkan namanya karena hukum perlindungan usia. Mereka tergabung dalam kelompok yang dijuluki sebagai “perampok digital” oleh pengadilan karena berhasil meretas perusahaan-perusahaan besar seperti Nvidia dan Uber. Vonis atas kedua remaja ini akan diumumkan pada waktu yang akan datang.
Setelah berhasil meretas Nvidia, polisi menempatkan Kurtaj di dalam sebuah hotel karena identitas dan lokasinya terbongkar oleh peretas saingan. Dari kamar hotel tersebut (dan saat masih dalam jaminan), Kurtaj kemudian mengarahkan serangannya kepada Rockstar.
Pengadilan mendengar bahwa Kurtaj tertangkap basah dalam “sikap yang sangat mengabaikan syarat jaminannya” ketika Polisi Kota London melakukan penggeledahan di kamarnya dan menemukan perangkat peretasan seperti Amazon Fire Stick di televisi hotel, serta smartphone, keyboard, dan mouse.
Layanan pesan Slack milik Rockstar berhasil ditembus dalam peretasan yang dianggap sebagai yang “paling berani” oleh Kurtaj. Ia lalu memposting pesan: “Saya bukan karyawan Rockstar, saya adalah seorang penyerang.” Rockstar segera mengakui bahwa jaringannya telah disusupi, yang juga mengakibatkan hampir 100 video berbeda dari permainan tersebut tersebar di internet.
“Kami menganggap serius masalah bocoran ini dan hal tersebut mengecewakan kami semua. Ini benar-benar membuat tim kami frustrasi dan sedih,” ungkap CEO Take-Two, Strauss Zelnick, sebagai tanggapan.
Para penggemar franchise Grand Theft Auto masih dengan penuh antusias menantikan penampilan resmi dari GTA 6, walaupun penerbit Take-Two Interactive telah memberi petunjuk bahwa permainan tersebut mungkin akan dirilis secepat tahun depan.
