ENSIPEDIA GAMES – Kendari, Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang gemar bermain (homo ludens). Sebelum pesatnya perkembangan teknologi, manusia sudah mengenal beberapa permainan untuk dijadikan hiburan. Salah satu fungsi permainan adalah fungsi sosialisasi. Sekelompok orang akan bercengkrama bersama atau bersaing satu sama lain untuk bermain bersama.
Permainan bagi anak juga tak kalah penting. Seperti yang kita ketahui bahwa permainan merupakan aspek penting dalam masa perkembangan anak.
Di era yang serba digital saat ini, permainan telah bertransformasi dari yang tradisional ke arah yang serba digital. Ya, hal tersebut beriringan dengan lahirnya komputer, konsol game, hingga smartphone. Video game merupakan permainan populer yang dimainkan banyak anak. Walaupun dipandang sebelah mata, rupanya video game memiliki sisi positif bagi perkembangan anak. Salah satunya yaitu dapat mengasah kemampuan anak dalam bersosialisasi.
Kemampuan bersosialisasi anak timbul ketika mereka bermain bersama. Salah satu media dalam bermain tersebut salah satunya adalah video game yang dimainkan secara online dan membutuhkan kerjasama tim. Dalam bermain inilah, seorang anak akan bersosialisasi dengan teman, orang asing, atau kerabatnya sendiri.
Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh salah satu penyedia jasa internet yaitu Fountier. Dalam survei yang melibatkan 1.000 orang tersebut, mereka menemukan bahwa 1 dari 3 orang tua mengizinkan anak mereka untuk bermain gim dengan siapa saja. Sedangkan setengah dari orang tua yang ditanya mengizinkan anak mereka untuk bermain game bersama temannya.
Dalam permainan video game, terlebih dalam gim yang melibatkan strategi dan kerjasama yang tinggi, anak akan belajar bagaimana cara berkolaborasi dengan orang lain.
Proses bermain dan berkomunikasi anak selama bermain gim dapat membantu anak memahami peran dan fungsi sebagai anggota tim dalam pembagian tugas. Dalam survei ini, orang tua mengizinkan anak mereka bermain selama 2-3 jam per harinya.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psyschological Association megungkapkan bahwa anak yang berada dalam komunitas video game memiliki rasa tolong menolong antarsesama anggota komunitas serta memiliki empati yang tinggi di luar konteks dunia gim.
Dalam publikasi yang dikeluarkan oleh Institute of Games juga mengatakan hal yang demikian. Bermain gim dapat membatu anak dalam bekerja sama dengan tim serta melatih kemapuan komunikasi interpersonal.
Dalam hal ini, kita memandang video game dalam aspek kemampuan bersosialisasi. Walaupun dibalik berbagai tuduhan negatif yang dilontarkan, ternyata video game juga memiliki sisi positif seperti meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak serta melatih dalam berpikir kritis dan logis.