ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Badan Nasional Penanggulangan Teroris atau BNPT mengungkapkan jumlah konten dengan unsur radikalisme kini kian melonjak ditengah pandemi COVID-19.
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa tim BNPT menemukan sejumlah konten atau postingan radikal dalam berbagai sosial media dan aplikasi perpesanan. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR, Boy menganggap keadaan pandemi ini membuat masyarakat lebih aktif dalam sosial media.
“Kami melihat selama masa pandemi, angka-angka yang muncul didunia maya semakin signifikan, karena masyarakat lebih aktif berkomunikasi melalui sosial media,” ujar Boy.
Kemudian Boy menjelaskan platform mana saja yang paling sering disusupi konten berbau radikal. Tercatat hingga bulan Agustus 2021 lalu ditemukan sejumlah 399 grup yang dicurigai menjadi sarang konten radikal.
Terungkap bahwa aplikasi Telegram menjadi platform dengan jumlah grup radikal terbanyak dengan total 135 grup, kemudian diikuti Whatsapp dengan 121 grup, selanjutnya Facebook sejumlah 121 grup dan yang terakhir Tamtam dengan 16 grup.
Boy berharap seluruh pihak baik pihak berwajib maupun masyarakat untuk dapat kooperatif dan bekerjasama dalam menanggulangi paham radikalisme yang kian marak. Selain itu ia mengajak tokoh-tokoh muda untuk menjadi teladan nasionalisme bagi masyarakat khususnya anak-anak muda yang rentan akan disusupi paham radikalisme.
“Kami mengundang tokoh-tokoh muda berprestasi untuk dapat menjadi figur muda teladan di masyarakat. Kami mencoba mengundang para tokoh muda berprestasi yang mereka favoritkan dan juga berasal dari masyarakat Indonesia,” ujar Boy.