Studio Brandoville yang Berbasis di Indonesia Menerima Kritik Keras dari Netizen

Ensipediagames, Bandung – Di tengah industri game yang berkembang, banyak studio game lokal yang mencoba menunjukkan eksistensinya. Namun, tidak semua cerita berakhir dengan kesuksesan. Salah satu contohnya adalah Brandoville Studios, perusahaan desain aset game dari Indonesia, yang baru-baru ini mendapat sorotan karena alasan yang kurang menyenangkan. Brandoville Studios, yang memisahkan diri dari Lemon Sky Studios pada tahun 2020, telah dikenal karena keterlibatannya dalam menciptakan artwork untuk judul-judul game besar seperti “Gears of Wars 5”, “The Last of Us Part 1”, dan “Final Fantasy VII Remake”. Namun, kegembiraan itu terdampar ketika studio tersebut mengakhiri operasinya di pertengahan Agustus.

Sorotan negatif tersebut bermula dari berbagi pengalaman yang dilakukan oleh mantan pegawai mereka di media sosial. Beberapa mantan karyawan membeberkan kondisi lingkungan kerja yang jauh dari ideal, termasuk tuduhan pelecehan yang dilakukan oleh salah satu pemilik Brandoville, Cherry Lai. Dikatakan bahwa pegawai mengalami berbagai bentuk pelecehan, mulai dari pelecehan fisik, manipulasi, bahkan sampai pada tindakan yang mengharuskan karyawan untuk menyerang diri sendiri sebagai bentuk hukuman.

Selain tindakan penganiayaan tersebut, perusahaan juga disorot karena melanggar standar jam kerja dengan memaksa pegawai bekerja lembur tanpa kompensasi yang layak. Mereka juga dikritik karena perlakuan tidak manusiawi lainnya, termasuk tidak mengizinkan pegawai untuk mengambil cuti dalam situasi darurat keluarga.

Netizen dengan cepat bereaksi atas berbagai pengakuan yang terungkap ini, mengakibatkan gelombang kecaman di berbagai platform media sosial. Situasi tersebut menarik perhatian lebih banyak lagi setelah terungkap bahwa ini bukanlah pertama kalinya Brandoville Studios berada dalam kontroversi. Pada tahun 2021, sebuah dokumenter oleh channel YouTube People Make Games mengungkapkan masalah serupa, yang menunjukkan bahwa masalah ini sudah berlangsung cukup lama.

Meski Brandoville Studios telah tutup, perjalanan bisnis Ken dan Cherry Lai tampaknya belum berakhir. Mereka dikabarkan telah mendirikan sebuah studio baru dengan nama Lailai Studios. Halaman Facebook studio baru ini pun tersapu oleh komentar negatif dan kekhawatiran bahwa praktik buruk lama akan terulang.

Sampai berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Ken dan Cherry Lai mengenai tuduhan yang dialamatkan kepada mereka. Industri kreatif menantikan transparansi dan perubahan kebijakan yang lebih baik untuk menjaga lingkungan kerja yang kondusif bagi para pekerja kreatif.

Melihat kasus Brandoville Studios, menjadi jelas bahwa setiap pencapaian besar dalam industri permainan harus dilandasi oleh etika kerja yang baik dan perlakuan yang adil terhadap semua karyawan.

Latest articles

Related articles