Ensipedia Games, Bandung – Baru-baru ini, seri Assassin’s Creed telah banyak berubah, membuat beberapa penggemar lama merasa nostalgia dengan fokus game sebelumnya pada siluman. Para penggemar ini harus menyesuaikan diri dengan judul-judul baru seperti Origins, Odyssey, dan Valhalla, yang lebih condong ke arah aksi sejarah epik daripada gameplay pembunuh licik di masa lalu.
Namun “Assassin’s Creed Shadows” yang akan datang telah membangkitkan kegembiraan, terutama di antara mereka yang merindukan gaya AC klasik. Bertempat di Jepang feodal, game ini menawarkan pemain pilihan untuk bermain sebagai salah satu dari dua karakter: Naoe, seorang ninja gesit dengan pisau tersembunyi, cocok untuk mereka yang menyukai gameplay stealth; dan Yasuke, seorang samurai Hitam tangguh yang kekuatannya terletak pada pertarungan langsung.
Ubisoft menjanjikan fleksibilitas dalam gameplay, di mana sebagian besar misi dapat diselesaikan baik secara diam-diam atau langsung, meskipun beberapa misi akan spesifik untuk karakter. Penggemar lama sangat optimis. Mereka penuh harapan, terutama setelah “Assassin’s Creed Mirage,” yang memenuhi janji gameplay silumannya. Ubisoft bahkan telah merinci beberapa mekanisme menarik untuk Shadows, antara lain:
- Pentingnya tetap berada pada bayangan dan mematikan lampu untuk menciptakan area gelap untuk menyelinap.
- Pengenalan pengukur cahaya bergaya Splinter Cell.
- Kemampuan Naoe untuk berbaring tengkurap, menandai yang pertama dalam seri ini.
- Naoe kurang kuat dalam pertarungan tatap muka, mendorong pendekatan diam-diam.
- Dimasukkannya pengait untuk meningkatkan pengalaman parkour.
- Pola penjaga NPC yang beradaptasi dengan perubahan cuaca dan musim.
Perubahan musim dalam game ini sangat menarik karena akan memengaruhi strategi pemain. Misalnya, perilaku penjaga NPC menyesuaikan dengan cuaca, seperti mencari perlindungan saat hujan, yang memberikan jalur baru bagi pemain. Bentang alamnya sendiri juga berubah seiring musim, sehingga memengaruhi jarak pandang dan pergerakan.
Tidak banyak yang dibicarakan tentang sisi pertarungan game dengan Yasuke, tetapi detail yang dibagikan menunjukkan sistem pertarungan dinamis di mana lingkungan dapat berinteraksi secara destruktif, dan armor dapat melemah seiring waktu.
Namun, masih ada keraguan terhadap kualitas pertarungannya, terutama bagi mereka yang menganggap pertarungan di judul-judul terbaru kurang menarik dan mereka yang membandingkannya dengan game bertema serupa seperti “Ghost of Tsushima”.