ENSIPEDIA.ID, LAMPUNG – Permainan teka-teki klasik, Tetris, telah menjadi ikon selama lebih dari tiga dekade, memikat pemain dengan tantangan membersihkan empat baris batu bata sekaligus. Namun, baru-baru ini, seorang pemain memperkenalkan konsep baru yang disebut “kill screen” dengan memainkan Tetris NES hingga menyebabkannya crash.
Menurut laporan dari 404 Media, Blue Scuti, seorang pemain Tetris berusia 13 tahun yang kompetitif, berhasil menjadi manusia pertama yang memaksa NES classic masuk ke dalam “kill screen.” Pencapaian ini sebelumnya hanya terjadi pada kecerdasan buatan. Blue Scuti muncul di panggung Tetris kompetitif pada Desember 2021 dan meraih tempat pertama dalam beberapa turnamen sepanjang tahun 2023.
Dalam video yang diunggah ke saluran YouTube-nya pada 2 Januari, Blue Scuti memamerkan pencapaiannya yang monumental. Saat melewati berbagai level Tetris, batu bata jatuh dengan kecepatan yang semakin tinggi, sambil bercanda tentang meletakkan blok di sana-sini. Meskipun ada kesalahan perhitungan, Blue Scuti berhasil membuat permainan crash setelah sekitar 38 menit bermain tanpa henti, mengakibatkan layar membeku dan musik terdengar pada nada yang tak berujung.
Pentingnya pencapaian ini semakin terlihat ketika kita memahami bahwa Blue Scuti menggunakan teknik “rolling,” suatu cara memegang pengontrol NES yang mendominasi dunia Tetris pada tahun 2021. Teknik ini merevolusi permainan kompetitif dengan memungkinkan pesaing menekan D-pad setidaknya 20 kali per detik, dibandingkan dengan metode sebelumnya yang hanya 12 kali. Sebelum Blue Scuti, kecerdasan buatan adalah satu-satunya yang berhasil merusak Tetris dengan cara ini.
Dalam wawancara dengan saluran YouTube Classic Tetris World Championships, Blue Scuti berbicara tentang motivasinya untuk mencapai pencapaian ini, mengungkapkan bahwa perjuangan terbesarnya adalah rasa gugup yang muncul setelah sekitar 30 menit bermain. Meskipun menghadapi skema warna dan level yang menantang, Blue Scuti bertekad untuk tetap berada di puncak dunia Tetris kompetitif sambil menginspirasi pemain baru.
Pencapaian rekor Blue Scuti juga didedikasikan untuk mendiang ayahnya, yang meninggal pada bulan Desember. Dengan memecahkan batas-batas dalam dunia Tetris, Blue Scuti tidak hanya menciptakan sejarah dalam permainan, tetapi juga mengabadikan warisan dan semangat persaingan yang membara.
