ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Sejarah kehancuran The Day Before dalam waktu empat hari tercatat menjadi peluncuran game terburuk sepanjang masa. Dimulai dari peluncurannya yang tidak sesuai dengan harapan, permainan ini segera mendapat serangan ulasan negatif yang menggema di platform Steam. Pengguna merasa dikhianati dengan janji-janji yang tidak ditepati, dan harapan untuk pengalaman MMO zombie yang mendebarkan segera sirna.
Puncak dramatisasi terjadi ketika Fntastic mengumumkan penutupannya. Keputusan ini menciptakan riak besar di komunitas game, dengan pemain mencari tanggapan dan pertanggungjawaban. Namun, satu-satunya yang mereka dapatkan adalah cuitan “shit happens,” dalam akun X resminya. Cuitan tersebut tak lama kemudian dihapus.
Fntastic tampaknya tengah berusaha keras untuk membersihkan dampak buruk yang dihasilkan dari kegagalan The Day Before. Dengan menghilangkan jejak-jejak online mereka, seperti situs web, saluran YouTube, Discord, dan akun media sosial utama, studio ini mencoba untuk menghapus semua jejak yang terkait dengan proyek yang gagal tersebut.
Namun, langkah-langkah ini tampaknya tidak cukup untuk meredam kemarahan dan kekecewaan pemain. Fntastic kemudian melakukan rebranding menjadi perusahaan “8 Points” dan hal tersebut mungkin terlihat sebagai upaya untuk memulai yang baru, tetapi apakah hal tersrbut cukup untuk mengubah persepsi dan memperbaiki reputasi mereka tetap menjadi tanda tanya besar.
Sementara Fntastic mungkin melewatkan tanggung jawab, publisher sekaligus pemegang saham Fntastic, Mytona memutuskan untuk memberikan janji pengembalian dana penuh. Meskipun kegagalan The Day Before bukanlah kesalahan Mytona, mereka mengakui bahwa pemain telah mendapatkan pengalaman yang jauh dari harapan.