ENSIPEDIA.ID, LAMPUNG – Kematian remaja berusia 16 tahun dengan inisial CHR di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, masih menjadi misteri yang belum terpecahkan. Remaja ini, yang merupakan anak perwira menengah (pamen) TNI AU, ditemukan tewas dan terbakar pada Minggu (24/9) sekitar pukul 19.00 WIB. Kejadian ini mengguncang banyak orang, dan polisi terus berusaha untuk mengungkap penyebab kematian yang tragis ini.
Peristiwa ini menjadi semakin misterius ketika polisi mengungkap adanya status yang ditulis oleh korban di akun game Roblox miliknya. Status tersebut berbunyi, “Hi, if you see this, I’m probably already dead” (Hai, jika Anda melihat ini, saya mungkin sudah mati). Hal ini meningkatkan pertanyaan tentang apakah status tersebut memiliki kaitan dengan kematian korban atau tidak.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Simarmata, menyatakan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung, dan polisi belum dapat menyimpulkan apakah korban meninggal akibat bunuh diri atau pembunuhan. Mereka berusaha untuk memastikan bahwa investigasi ini dilakukan secara ilmiah dan berdasarkan bukti yang kuat, tanpa spekulasi.
Selain itu, polisi juga melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang pribadi korban, seperti laptop dan ponsel, dengan harapan menemukan petunjuk lebih lanjut tentang motif kematian korban. Pemeriksaan digital forensik juga akan dilakukan terhadap perangkat-perangkat ini.
Selain itu, polisi juga telah memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian, dengan total 18 kamera yang diperiksa. Namun, hingga saat ini, hasil dari pemeriksaan CCTV tersebut belum diungkapkan oleh Kombes Leonardus Simarmata.
Pada tahap awal penyelidikan, ketika polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mereka menemukan tanda-tanda seperti ceceran bensin dan bau bensin di lokasi. Namun, ini masih menjadi bagian dari penyelidikan yang berkelanjutan.
Polisi juga telah memeriksa guru dan teman korban dalam upaya mencari petunjuk lebih lanjut tentang motif kematian CHR. Namun, pemeriksaan terhadap orang tua korban masih terkendala karena ibu korban masih dalam kondisi emosional yang sulit.
Kasus kematian CHR (16) masih menjadi perdebatan dan penyelidikan yang mendalam, dan masyarakat menantikan hasil akhir dari penyelidikan ini untuk mengungkap misteri di balik kematian yang tragis ini.