ENSIPEDIA.ID, LAMPUNG – Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Bloomberg mengungkapkan bahwa Unity, perusahaan pengembangan perangkat lunak terkenal, telah terpaksa menutup gedung-gedungnya di Austin, Texas, dan San Francisco, California. Tindakan ini diambil sebagai tanggapan terhadap apa yang disebut sebagai “ancaman kematian yang dapat dipercaya.” Kejadian ini menciptakan kekhawatiran serius di kalangan karyawan dan pengamat industri teknologi.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Unity, perusahaan menyatakan, “Hari ini kami telah diberi tahu tentang ancaman potensial terhadap beberapa kantor kami. Kami telah segera mengambil tindakan preventif untuk memastikan keselamatan karyawan kami, yang merupakan prioritas utama kami. Kami menutup kantor kami hari ini dan besok yang dapat menjadi sasaran potensial untuk ancaman ini, dan sepenuhnya bekerja sama dengan penegak hukum dalam penyelidikan ini.”
Laporan berlanjut dengan informasi dari Polygon yang menyebutkan bahwa Polisi San Francisco telah menerima laporan tentang “seorang karyawan yang membuat ancaman terhadap majikannya menggunakan media sosial.” Hal ini menambah dimensi yang lebih kompleks pada situasi tersebut, menunjukkan bahwa ancaman tersebut mungkin berasal dari dalam perusahaan.
Selain masalah keamanan ini, Unity juga berada dalam sorotan publik karena pengumuman kontroversialnya mengenai biaya eksekusi untuk penggunaan mesin Unity. Menurut rencana perusahaan, mulai Januari 2024, Biaya Eksekusi Unity akan dikenakan pada game yang memenuhi ambang batas pendapatan minimum dan telah mencapai jumlah instalasi minimum dalam umur tertentu.
Pengumuman ini telah menimbulkan kemarahan di kalangan pengembang game, yang berpendapat bahwa struktur biaya baru ini dianggap tidak adil, merugikan para pembuat game, dan berpotensi disalahgunakan. Pengembang-pengembang ini mempertanyakan mengapa Unity memilih untuk memperkenalkan biaya yang dapat menghukum mereka jika mereka memasarkan game mereka dalam penjualan besar atau memasukkannya dalam bundel amal atau layanan berlangganan seperti Xbox Game Pass.
Meskipun Unity telah mencoba untuk mengklarifikasi rencananya dan menanggapi beberapa kekhawatiran yang diajukan oleh komunitas pengembang, perusahaan tersebut belum menunjukkan niat untuk mundur dari kebijakan biaya yang telah diumumkan. Dengan demikian, situasi ini akan terus dipantau oleh industri game dan komunitas pengembang dalam beberapa bulan mendatang.