ENSIPEDIA.ID, PEKANBARU – Kejahatan selalu terjadi di mana-mana. Baik di dunia nyata maupun dunia maya. Kejahatan terjadi karena adanya kesempatan. Seperti moment di mana ChatGPT bisa memberikan kesempatan bagi pelaku kriminal dunia siber seperti hacker, dalam melancarkan aksi jahatnya.
Sam Altman selalu CEP dari OpenAI telah mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan AI buatan mereka bisa dimanfaatkan untuk kejahatan. Seolah mengamini pernyataan tersebut, berdasarkan situs Checkpoint sudah ada kelompok kriminal siber yang memanfaatkan AI sebagai sarana mereka dalam mengirim malware dan email phising.
OpenAI mempunyai semacam batasan di mana AI mereka akan menolak beberapa perintah yang terindikasi sebagai tindakan negatif. Seperti jika diperintahkan untuk membuat email phising maka AI menolak melakukannya.
Tentu hacker tidak akan terhenti begitu saja oleh batasan semacam ini. Pada sebuah forum underground, sebuah bot Telegram yang terintegrasi dengan API milik OpenAI pun tercipta yang kemudian disebar ke berbagai forum diskusi hacker lainnya.
API OpenAI di bot Telegram ini hanya mengandung sedikit restriction yang mana bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk membuatnya menuliskan malware atau email phising tanpa batasan. Hanya dengan script yang tergolong sederhana, para hacker sudah bisa melewati batasan dari OpenAI.
Sejatinya teknologi ada untuk memudahkan kehidupan manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun yang namanya manusia tidak semuanya bersifat baik. Selain bisa membuat manusia cenderung malas, teknologi juga ternyata merupakan ancaman serius bagi manusia itu sendiri yang dalam hal ini, ironisnya, adalah sosok yang membuatnya.
