ENSIPEDIA.ID, PEKANBARU – Dikutip dari Wikipedia, source code adalah suatu rangkaian pernyataan atau deklarasi yang ditulis dalam bahasa pemrograman komputer yang terbaca manusia. Kita simpulkan saja bahwa source code merupakan komponen dasar dari sebuah program komputer. Kode program ini punya fungsi sebagai pemberi perintah kerja supaya perangkat dapat menjalankan fungsi tertentu. Kita contohkan saja sebagai robot tanpa program, maka ia tidak akan bisa melakukan apa-apa.
Source code ini dilindungi oleh undang-undang mengingat sifatnya yang sangat penting apalagi bagi perusahaan besar yang memang punya keterkaitan dengan program komputer seperti perusahaan pengembang game.
Lalu bagaimana jika sebuah source code dicuri? Seperti Riot yang dikabarkan terkena pencurian source code yang menimpa salah satu game mereka yang terkenal yakni League of Legends.
Diketahui bahwa data pengguna masih aman dari kebocoran akibat pencurian ini. Namun source code League of Legends dan juga game Teamfight Tactics beserta anti-cheat dipastikan telah tercuri.
Pencurian source code ini berujung pada sang peretas yang meminta tebusan. Jika mereka masih tidak diberi tebusan, maka source code ini akan disebarkan secara online. Dan uniknya pihak Riot menolak memberikan tebusan tersebut.
“Dalam satu minggu terakhir, analis kami mengkonfirmasi bahwa source code untuk League, [TFT], dan anti-cheat lama telah dicuri oleh peretas. Hari ini, kami menerima pesan tebusan. Singkat cerita, kami tidak akan membayarnya.” Riot.
Akibat daripada kejadian ini, bisa diperkirakan akan adanya cheat baru di League of Legends juga beberapa mode dan fitur yang masih bersifat eksperimental akan dibocorkan.
Riot Games mengaku kebocoran ini terjadi akibat kelengahan akan sistem keamanan mereka. Mereka pun berusaha meyakinkan pemain bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi lagi.
Sebelumnya serangan serupa terjadi juga pada perusahaan raksasa seperti Nintendo, Capcom, CD Projekt Red, EA, Ubisoft dan yang terbaru adalah Take-Two. Studio-studio tersebut melakukan hal yang sama seperti Riot yakni menolak membayar tebusan. Yang tentu, berakhir dengan dibocorkannya source code yang dicuri ke platform online.