ENSIPEDIA GAMES, Purworejo – Tak dipungkiri lagi, Steam telah menjadi platform favorit bagi PC gamer untuk mengoleksi game kesayangannya. Salah satu alasan terbesar yang membuat Steam begitu digandrugi PC gamer adalah adanya kebijakan regional pricing yang membuat harga game lebih terjangkau sesuai dengan nilai tukar mata uang, daya beli dan kondisi ekonomi suatu negara.
Baru-baru ini, Valve melakukan pembaruan pada pricing tools dan rekomendasi regional pricing game di Steam. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah para developer dalam mengatur harga game di tiap-tiap negara agar tetap sesuai dengan perkembangan nilai tukar mata uang. Saat ini Steam telah mendukung 39 mata uang yang berbeda, dan itu tentunya bukan jumlah yang sedikit apabila para developer harus melakukan research untuk menentukan harga ideal secara manual.
“Selama bertahun-tahun, tim kami telah memberikan rekomendasi harga sebagai panduan untuk pengembang yang mungkin tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk menyaring semua 39 mata uang yang didukung Steam (banyak!). Rekomendasi ini menunjukkan bagaimana kami akan memberi harga game dalam mata uang lain, dengan harga dasar dalam USD.”
“Kami pikir ini adalah panduan yang bermanfaat, tetapi dengan daya beli dan nilai tukar mata uang asing yang terus berkembang, kami perlu membuat perubahan signifikan pada rekomendasi konversi tersebut agar tetap terkini.”
Semua kemudahan yang ditawarkan Valve di atas mungkin sangatlah berarti bagi para developer. Namun, pembaruan yang dilakukan Valve bisa menjadi mimpi buruk bagi para PC gamer terutama di negara berkembang seperti negara kita tercinta Indonesia. Bagaimana tidak, kenaikan harga rekomendasi game yang baru sangatlah signifikan. Jika kita melihat perubahan harga pada tabel yang dibagikan SteamDB, game dengan harga $59.99 yang sebelumnya jika dirupiahkan menjadi Rp 249.999, kini naik 80% menjadi Rp 449.999. Perubahan paling signifikan kita bisa lihat pada region Argentina dan Turki yang masing-masing naik 485% dan 454%. Namun, hal ini juga bisa menjadi upaya Steam dalam mengatasi praktik curang para gamer memanfaatkan “region-swapping” untuk membeli game dengan harga yang murah.
Perlu diingat bahwa perubahan rekomendasi regional pricing yang dilakukan Valve tidak serta merta langsung membuat harga game berubah. Semuanya bergantung pada sang developer game itu sendiri karena Steam sama sekali tidak mengharuskan developer mengikuti harga rekomendasi dari Steam. Valve juga akan terus memperbarui harga rekomendasi secara berkala, jadi kedepannya bisa saja lebih rendah atau lebih tinggi dari yang sekarang.
Bagi developer game AAA, perubahan rekomendasi regional pricing ini mungkin tidaklah berarti, karena biasanya mereka punya ketentuan tersendiri dalam menentukan harga. Namun, bagi developer indie, mereka sangatlah mungkin mengikuti harga rekomendasi Steam karena tentu saja mereka tak mau repot untuk menentukan harga secara manual di setiap mata uang. Jadi, siap-siap aja dengan adanya kenaikkan harga game yang akan terjadi di masa mendatang. Atau, kalian bisa segera membeli game incaran kalian mumpung sekarang belum berubah ditambah sekarang Steam tengah mengadakan Hallowen Sale hingga 1 November.