ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Sudah menjadi tradisi bagi salah satu turnamen Esports terbesar di dunia, The International untuk memecahkan rekor Prize Pool di setiap tahun. Namun sepertinya tradisi tersebut akan berakhir di tahun ini.
The International 2022 atau TI 11 akan berlangsung 5 hari lagi pada hari Sabtu, 15 Oktober 2022. Namun Valve hanya mampu memperoleh sekitar USD 13,5 juta (207 miliar rupiah) saja, yang mana angka tersebut jauh lebih rendah daripada prizepool TI 10 yang berhasil mengumpulkan USD 40 juta (614 miliar rupiah).
Rendahnya prizepool TI 11 ini disebabkan oleh penjualan Battle Pass Dota 2 yang ambruk. Para komunitas Dota 2 menganggap Battle Pass tahun ini sangat buruk dan minim akan konten. Lalu Valve juga terbilang sangat terlambat dalam merilis Battle Pass, yakni 1 September lalu atau sekitar 1 1/2 bulan sebelum ajang The International 11 dimulai.
Pada tahun ini Battle Pass 2022 menghadirkan item kosmetik baru berupa dua set Arcana baru untuk Faceless Void dan Razor, sekaligus dua set Persona baru untuk Crystal Maiden dan Phantom Assassin. Namun item-item tersebut dianggap kurang menarik dan terlalu polos untuk ukuran set Arcana.
Pemain Dota 2 juga mengeluh akan grinding level yang terlalu sulit. Sebagai catatan, untuk mendapatkan dua Arcana dan dua Persona tersebut, pemain harus mencapai level 495. Nah untuk mencapai level tersebut pemain dapat grinding dengan bermain terus menerus, atau membayar dengan uang asli.
Selain itu tidak ada konten spesial seperti game mode baru pada Battle Pass tahun ini. Contoh di tahun 2017 Valve menghadirkan game mode spesial bertajuk Siltbreaker yang menggabungkan elemen Dota 2 dengan gameplay RPG. Siltbreaker menuai reaksi positif dari komunitas dan penjualan Battle Pass pun ikut terdongkrak.
Kemudian keputusan Valve untuk merilis konten Battle Pass menjadi 2 bagian juga sangat buruk. Pemain yang telah membeli Battle Pass harus menunggu hingga November untuk mengakses seluruh konten Battle Pass.
Berdasarkan alasan tersebut maka tak heran jika TI 11 kali ini akan gagal memecahkan rekor Prizepool dan mengakhiri tradisi yang telah berjalan sejak 2011 lalu.