ENSIPEDIA GAMES, Denpasar – SSD Midasforce terkenal akan harga yang murah, sebelum kalian membeli SSD ini mari simak review SSD Midasforce Superlighting 512GB dalam penggunaan jangka panjang.
Pada artikel review SSD Midasforce Superlighting 512GB ini, saya sudah menggunakan SSD ini sekitar 2 tahun untuk segala kebutuhan komputerisasi saya, SSD ini merupakan SSD daily driver saya dan satu satunya media penyimpanan yang ada pada PC saya. Jadi, review ini akan lebih difokuskan kepada pengalaman penggunaan saya selama menggunakan SSD ini dibandingkan review teknis dari SSD ini.
Dalam review SSD Midasforce Superlighting ini, saya menggunakan PC dengan spesifikasi berikut:
-
-
- CPU : Intel Core i5 8300H
- GPU : GTX 1050 (4GB, Mobile)
- RAM : 8GB DDR4
- OS : Windows 10
-
Benchmark
Bagi calon pembeli yang tertarik membeli SSD ini tentunya akan penasaran terhadap performa dari SSD ini. Dalam review ini, saya menggunakan aplikasi CristalDisk Mark dan As SSD Benchmark untuk mengukur dari performa SSD ini secara “ilmiah”. Berikut merupakan hasil dari benchmark dari SSD Midasforce Superlighting 512GB .
Dari benchmark yang dilakukan, hasil benchmark dari SSD Midasforce Superlighting 512GB hampir sesuai dengan apa yang ditulis di website resminya denga kecepatan Sequental Read hingga 550MBps dan kecepatan Sequental Write hingga 480MBps dengan rata – rata kecepatan Read di 516MBps dan Write di 447MBps (diambil dari dua aplikasi benchmark), jikalau kalian bingung, angka angka tersebut merupakan angka yang standar dari SSD dengan interface SATA.
Namun yang terpenting bukanlah kecapatan Sequental, melainkan kecepatan Random 4KB karena Random 4KB ini dapat merepresentasikan kecepatan SSD ini di dunia nyata / kegiatan sehari hari. Write Random 4KB SSD ini mencapai 81MBps dan untuk Read Random 4KB mencapai 27MBps dengan rata – rata Read Random 4KB di 22MBps dan rata – rata Write Random 4KB di 79MBps. SSD ini mempunyai kecepatan Random 4KB Write “menyerempet” Nvme SSD, yang berarti SSD ini akan lebih cepat dalam hal ekstrak file ataupun copy banyak file dengan ukuran yang kecil. Untuk SSD Sata, kecepatan Random 4KB seharusnya berada di angka 16MBps – 30MBps seperti di bagian Random Read 4KB SSD ini.
Pengalaman Jangka Panjang
Dalam penggunaan sekitar 2 Tahun ini, hal yang menggembirakan dari SSD ini hanyalah dari harga yang dipatok termasuk murah, hanya 700 ribuan kalian sudah mendapatkan SSD SATA berukuran 512GB. Lalu bagaimana sisanya? Sejujurnya, kurang membahagiakan dan terkadang bikin kesel juga.
Midasforce bukanlah merek SSD yang terlalu terkenal di luar negeri atau setidaknya “hanya cukup” terkenal di Indonesia, sehingga aftersales dari Midasforce ini perlu dipertanyakan, bahkan kartu garansi dari SSD yang saya beli ini sama sekali tidak terlihat kartu garansi yang meyakinkan. Maksudnya adalah, kartu garansi yang saya dapatkan ini cetakan fotokopian yang diperkecil lalu dipotong secara manual dengan gunting. Potongan tidak rapi, tulisan rada kotor karena ada tinta yang cukup berserakan. Hal ini cukup membuat saya sedikit was was sama SSD ini dan terkesan kurang profesional dalam menjual barangnya.
Adanya suara coil whine yang keras dari SSD ini. Normalnya, SSD tidak akan menghasilkan suara coil whine atau (setidaknya) tidak terdengar dalam jarak 30Cm namun di SSD ini jarak lebih dari 30Cm masih terdengar cukup keras. Coil whine yang dihasilkan bahkan lebih keras dibandingkan yang dihasilkan CPU dan GPU sekaligus oleh PC saya dan itu sama sekali bukan pertanda baik. banyak orang mengatakan bahwa jikalau adanya coil whine maka komponen yang digunakan tidak berkualitas, namun saya tidak dapat memastikan bahwa pernyataan itu benar ataupun tidak.
Kalian telah melihat hasil benchmark dari SSD ini, dan hasilnya sesuai dengan kelas SSD Sata dan sedikit memukau di bagian Read Random 4KB. Namun sayangnya lebih sering hasil benchmark sintetis tidak merepresentasikan performa di dunia nyata. Nyatanya, performa dari SSD ini tidaklah terlalu bagus. Sering kali SSD ini mengalami full load sehingga aplikasi yang digunakan mengalami crash, access time yang terkadang bisa nyentuh average 1000ms (data dari Windows Task Manager, sayangnya saya gagal memberikan screenshot ini) walaupun jarang namun dengan nyentuh access time selama itu kalian sendiri akan merasa “lag” dalam membuka atau menggunakan aplikasi kalian.
Setelah menggunakan SSD ini selama 2 Tahun, saya baru menggunakan TBW sebanyak 1,5TB dan penurunan 99% Healthy. Penggunaan SSD saya ini bisa dikatakan cukup hardcore karena saya gunakan untuk bermain game, programming, digital artworks, edit video, dan lain lain.
Untuk Siapa SSD Ini?
Bagi kalian yang tidak memiliki banyak uang untuk membeli SSD namun juga ingin mencoba SSD maka saya dapat merekomendasikan ini selama kalian tahu dan sadar kelemahan dari SSD ini, namun jikalau budget kalian bisa lebih melar maka saya sarankan membeli SSD yang lebih bagus lagi seperti WD Blue 3D Nand SATA ataupun bagi kalian fotografer atau videografer yang sering berpergian sangat saya sarankan untuk membeli SSD ini, data kalian jauh lebih aman tersimpan di SSD dibandingkan di HDD, karena SSD tidak akan mudah rusak karena getaran ataupun karena jatuh ataupun terbentur dengan benda lainnya.
Galery