ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Platform live streaming game terbesar di dunia, Twitch.tv menuai kontroversi setelah mempromosikan game bertemakan judi online yang menggunakan mata uang cryptocurrency.
Menurut laporan dari Bloomberg, para streamer ternama seperti xQc dan Trainwrekstv telah menjalin kerjasama dengan situs judi cryptocurrency seperti Stake.com dan menandatangani kontrak sponsor senilai kurang lebih 1 juta USD atau sekitar 14,9 miliar rupiah. Selain itu Twitch juga dilaporkan mempromosikan game judi tersebut dengan menambahkan kategori “Slots”.
Berkat kerjasama dengan Twitch dan promosi dari streamer ternama, kepopuleran game judi di platform Twitch kini melonjak drastis. Hingga berita ini ditulis kategori game Slots berada di peringat ketujuh game dengan viewer terbanyak, mengalahkan Dota 2 dan Fortnite.
Seiring dengan meroketnya game judi online, tentunya banyak viewer yang ikut tertarik bermain dan menjadi ketagihan dalam berjudi. Salah satunya adalah seorang viewer bernama Chabot. Lewat wawancaranya dengan Bloomberg, Chabot mengatakan bahwa ia menjadi ketagihan bermain judi lewat Stake.com karena menonton streamer favoritnya, xQc.
Berharap mendapatkan pundi-pundi uang lewat Stake.com, Chabot justru malah semakin merugi terus menerus. Bahkan ia mengaku telah menghabiskan tabungannya sebesar 40 ribu USD (595 juta rupiah) dan parahnya lagi, ia nekat mengambil kredit bank sebesar 20 ribu USD (297 juta rupiah) dua kali. Kini seluruh harta milik Chabot telah ludes dan ia mengalami kebangkrutan.
Mendengar keluhan dari berbagai viewer, pihak Twitch akhirnya angkat bicara. Salah satu juru bicara Twitch mengatakan pihaknya telah melarang penggunaan kode referal game judi dan kini tengah menyelidiki apakah live streaming judi dapat mempengaruhi viewer dalam bermain judi.
“Kami menganggap potensi bahaya apa pun terhadap komunitas kami dengan sangat serius,”
“Meskipun konten perjudian mewakili sebagian kecil dari konten yang dialirkan di Twitch, kami memantaunya dengan cermat untuk memastikan pendekatan kami mengurangi potensi bahaya bagi komunitas global kami,” ujar juru bicara Twitch.tv