ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Diblokirnya platform penjualan game seperti Steam membuat para developer lokal game kesulitan untuk menjual hasil karya mereka. Mendengar keluhan tersebut, Kominfo memberikan solusi bagi para developer tanah air.
Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan bahwa Kominfo telah menyediakan platform alternatif bagi developer lokal apabila Steam tidak mendaftar ke PSE. Platform alternatif ini akan digarap bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).
“Kami mempunyai program khusus dengan game developer, kerja sama juga dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI). Kita justru sedang mendorong, ini kan dampak sementara ya, tapi kalau itu kita sudah punya alternatifnya,”
“Kita akan membangun industri game kita juga. Kalau mereka tidak mau menjadi bagian dari ekosistem kita, ya gak apa-apa,” ujar Semuel pada Konferensi Pers Perkembangan Terbaru Pendaftaran PSE Lingkup Privat.
Kominfo juga menjelaskan bahwa Valve Corporation telah mempersiapkan berbagai berkas untuk mendaftarkan berbagai layanannya seperti Steam, Dota, Counter Strike Global Offensive ke PSE. Sehingga platform alternatif tersebut hanya akan diterapkan apabila Valve tidak mendaftarkan Steam ke PSE.
Dampak diblokirnya Steam sangat terasa bagi para developer lokal terutama yang sebentar lagi akan meluncurkan karyanya ke platform Steam. Community Manager Gamecom Josevina Gaby mengatakan bahwa platform Steam sangat vital bagi penjualan produk game mereka.
“Tindakan Kominfo justru membuat game karya anak bangsa gak bisa dinotice dengan Steam dan Epic Games diblokir. Kita juga developer butuh makan,” kata Josevina.