ENSIPEDIA GAMES, Salatiga – Pertandingan cabang Esports Mobile Legends telah usai dan memunculkan berbagai drama dan kontroversi. Salah satunya adalah kontroversi mengenai mid-game pause yang sering dilakukan pemain Filipina pada laga Grand Final melawan Indonesia.
Salah satu wakil dari tim Indonesia, R7 mengungkapkan alasan mengapa pause sering terjadi saat Grand Final. Menurutnya para pemain diharuskan menggunakan VPN karena game Mobile Legends sendiri di-banned di Vietnam. Sehingga penggunaan VPN tersebut mempengaruhi kualitas jaringan dan pemain tidak mendapatkan ping yang optimal.
“Normal lah, technical issue itu normal. Karena kita main ping nya itu, di Vietnam kan Mobile Legends nya di banned, jadi kita login pake VPN. Ping kita 40 – 50 itu turnamen,” jelas R7.
Sebelumnya alasan serupa juga diutarakan oleh midlaner timnas Filipina, Hadjizy. Menurut Hadjizy mereka terbiasa bermain dengan ping 1 digit saja di Filipina. Sedangkan saat bermain di SEA Games ia dan rekan-rekannya mendapatkan ping 37.
“Kita tidak terbiasa akan ping yang kita dapatkan ketika bermain di final itu. Di Filipina kita bisa bermain nyaman dengan ping 1 digit. Ping di kami bisa di 4ms sementara di sana 37ms. Kita tidak terbiasa dan akhirnya meminta banyak pause,” kata Hadjizy.
Sang kapten timnas Filipina, OhMyV33NUS memberikan alasan lain. Ia menjelaskan koneksi antara dua sisi pemain berbeda. Di sisi kiri koneksi yang didapatkan sangat tidak optimal.
“Pause yang terjadi karena ping yang kami dapatkan merah. Kita juga pertama kali main di sebelah kiri, dan ping yang didapatkan berbeda. Di sebelah kiri ponsel untuk bermain tidak diberi kartu SIM sementara sebelah kanan diberi. Tentunya ini membuat ping yang ada berbeda,” jelas OhMyV33nus.