Ensipedia, Jakarta – Pemanfaatan produksi virtual dan teknologi in-camera visual effects (ICVFX) sudah berkembang secara pesat dalam waktu dua tahun terakhir. Tahun 2020, contohnya, ada sedikitnya belasan panggung ICVFX di seluruh dunia. Hari ini, ada lebih dari 250 panggung seperti itu di dunia – dengan pelopor seperti AUX Media di Singapura, 3Particle di Malaysia, dan V2 di Indonesia, yang memanfaatkan panggung skala besar xR dan layar LED di berbagai live event, film dan alur produksi mereka.
Teknologi dan alur kerja yang sebelumnya menggunakan studio besar dengan anggaran jutaan dollar kini “didemokratisasi”, membuka jalan bagi generasi baru kreator konten. Banyak di antara mereka sudah memanfaatkan teknologi real time seperti produksi virtual dan ICVFX untuk mendorong inovasi mutakhir dan menciptakan lingkungan ‘dunia lain’ yang imersif, memecahkan rekor dan mendapatkan banyak pujian karena kreativitasnya.
Di Asia dan seluruh dunia, kreator dan profesional industri dengan cepat mengadopsi real-time dalam alur kerja produksi mereka, dan untuk banyak konten. Ini memengaruhi proyek di setiap tahapan siklus hidup kreatif – dari penciptaan ide dan konsep, hingga pencarian lokasi, dan bahkan desain produksi dan efek visual final frame.
Yang terbaru, AUX Media yang berlokasi di Singapura memanfaatkan kemampuan real-time Unreal Engine dan disguise untuk mengembangkan efek visual hidup dan interaktif untuk Star Awards Ceremony 2022 dari Mediacorp. Ini dikonsepkan dan diwujudkan dengan memanfaatkan panggung xR dari studio itu, dengan layar hijau yang memungkinkan pengembang untuk menempatkan lapisan efek visual dan selebritas lain dari jarak jauh, dan secara real time. Hal ini tidak saja menciptakan hasil akhir yang menakjubkan, tapi juga memungkinkan tim produksi untuk menangkap reaksi yang lebih otentik dan asli dari para aktor. Alur kerja setelah produksi juga diminimalisir untuk membawa acara ke penonton jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya – semua yang tidak mungkin dilakukan dengan pengaturan tradisional.
“Kami berterima kasih kepada para mitra yang telah berkolaborasi dengan AUX dalam perjalanan beberapa tahun terakhir, memungkinkan kami untuk merampingkan penerapan teknologi xR kami agar selaras dengan harapan audiens modern,” kata Choong Chyi Kei, Chief Executive Officer, AUX Media Group.
“AUX menantikan untuk menyambut gelombang bakat baru berikutnya yang tidak diragukan lagi akan ikut meramaikan dalam waktu dekat.” Studio xR pertama Malaysia, 3Particle, juga telah memanfaatkan teknologi real time dan panggung xR untuk menciptakan dunia baru yang futuristik dalam video musik seperti band lokal IMAGI, dan MADAM, serta menjadi bagian dari pertunjukan virtual kelas dunia untuk Alan Walker.
Kemampuan untuk merekam dan mengombinasikan adegan yang sangat realistis ini sudah jadi hal yang revolusioner bagi industri; memungkinkan produser dan sutradara mengambil keputusan kreatif dengan cepat, dan membawa konsep untuk pengambilan gambar lebih cepat tanpa perlu melakukan perjalanan ke berbagai tempat hanya untuk mengambil gambar di lokasi. Ini sangat mempengaruhi timeline produksi – menghasilkan penghematan yang signifikan untuk waktu, biaya dan sumber daya semua tim yang terlibat.Ke depannya, xR Stage Malaysia by 3Particle akan bekerja sama dengan Experiential Design Team (EDT) yang dipimpin & oleh Fariz Hanapiah, Creative Tech Director untuk menjajaki kolaborasi berbasis konten teknologi untuk industri M&E baik di Malaysia maupun di negara lain, melalui alur kerja
Real-time 3D dari unreal engine dalam proyek-proyek seperti Metahuman Raya, Arvena dan SilauMaya Alun. EDT adalah tim khusus yang terhubung ke masa depan dengan xR sebagai intinya. Dengan Fariz Hanapiah sebagai Creative Tech Director, kinerja EDT menunjang Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), dan Mixed Reality (MR) di berbagai titik kontak komunikasi, guna membantu klien dalam meningkatkan keterlibatan pelanggannya melalui tool AR/VR perusahaan. Dan melalui itu semua, EDT hadir untuk membantu klien menciptakan pengalaman pelanggan yang lancar dalam perjalanan offline ke online mereka.
“Panggung xR kami sudah memproduksi lebih dari satu tahun. Selama masa itu, kami terus
menyaksikan banyak keunggulan dan keserbagunaan dalam produksi virtual untuk menangkap in- camera VFX dan high-fidelity, shot sinematik dengan volume LED. Teknologi ini benar-benar membentuk ulang seluruh lanskap industri media dan hiburan di Malaysia, kata Carl Loo, Owner dan Founder, Technical Director & Event Strategist di 3Particle Malaysia. “Kami akan terus menjelajah ke masa depan dengan semangat untuk merintis dalam storytelling yang imersif, dan kami berharap bisa berkolaborasi dengan lembaga pendidikan dan berbagai universitas untuk menumbuhkan lebih banyak bakat di industri ini pada tahun-tahun mendatang.”
Sementara di negara tetangga, studio xR imersif pertama di Indonesia, V2 Indonesia, mengubah permainan untuk virtual event dengan software real time. Bulan Oktober 2021, studio spesialis audio visual (AV) membuat terobosan dengan merambah ke xR dengan harapan menambah nilai penawaran terbaru mereka untuk klien industri dan konsumen, serta mendukung hybrid event imersif di masa depan. Sejak saat itu, V2 telah memulai proyek xR pertamanya dengan Gereja Bethel Indonesia (atau dikenal dengan GBI PRJ), rumah ibadah yang berlokasi di Jakarta. Di GBI PRJ, V2 telah membangun studio xR dengan LED sebesar 17x5m, yang didukung oleh software disguise, dan memungkinkan gereja menampung hingga 1.000 jemaat per sesi ibadah.