ENSIPEDIA.ID, KARAWANG – Mengikuti pemerintahan di Belgia, pemerintah Inggris menerapkan peraturan yang menyatakan bahwa kotak loot box merupakan produk perjudian. Mereka membuktikannya melalui Departmen for Digital, Culture, Media & Sport (DCMS).
Berawal dari kekhawatiran akan mekanisme loot box yang bisa menimbulkan benih-benih perilaku layaknya judi pada kalangan anak-anak yang secara tidak sadar membuat kecanduan. Game loot box sendiri memiliki sistem di mana pemain membelanjakan uangnya atau top-up dengan imbalan akan mendapatkan karakter atau item menarik lainnya.
“Mereka (loot box) adalah komoditas yang sebenarnya spekulatif yang hanya membantu menormalkan dan mendorong kaum muda untuk mengandalkan peruntungan,” kata anggota parlemen Partai Buruh Carolyn Harris.
“Terlalu sering, ini akan menyebabkan kecanduan judi pada anak semakin berkembang,” tambahnya.
Komisaris anak-anak Inggris yakni Anne Longfield mengungkapkan rasa prihatinnya mengetahui jumlah uang yang bisa dikeluarkan anak-anak untuk loot box ini. Ia prihatin jika mereka terus menghabiskan uangnya di loot box layaknya judi yang akan memberikan kerugian.
Loot box sendiri mulai muncul di pertengahan tahun 2000-an. Hampir di segala platform memiliki sistem loot box ini. Kadang loot box didapatkan sebagai hadiah. Dan tak jarang pula pemain didorong untuk menggunakan uang virtual dalam game atau bahkan uang asli untuk membelinya. Pemain masih belum tau apa yang akan mereka dapatkan sebelum membukanya. Jadi loot box sangat kental dengan unsur untung-untungannya.